Intisari-Online.com – Berbagai cara dilakukan banyak orang untuk mendapatkan berat badan (BB) ideal. Namun, sayangnya beberapa di antara mereka ada saja yang terkecoh karena mitos seputar berat badan yang berseliweran. Nah, agar tidak ikut tersesat, yuk pahami mitos-mitos tersebut.
1. Tubuh besar tak mungkin memiliki BB ideal
Banyak orang yang menganggap kalau bertulang besar tidak bisa memiliki BB “ideal” yang sehat. Siapa bilang? Menurut para ahli berat tulang tidak memberikan konstribusi besar terhadap perubahan BB. Berat tulang seseorang 6-7 persen saja. Nah, ketika BB bertambah dalam jumlah besar, berat tulangnya relatif stabil, tidak bertambah signifikan.
Lalu, bagaimana kalau tulangnya mengalamani pengeroposan? Ternyata hal itu juga tidak mempengaruhi penurunan BB secara bermakna. Jadi, menurut para ahli peningkatkan dan penurunan BB tak terkait dengan kondisi tulang.
2. Tambah umur tambah gemuk
Peningkatan massa otot ini sering juga dimbangi dengan peningkatan massa lemak yang cenderung berkumpul di daerah perut. Jadi, bila pada usia 30 tahun, BB sama dengan usia di atas 55 tahun, kemungkinan besar kita memiliki kelebihan lemak sebanyak 7,5-10 kg.
3. Diet ketat menurunkan BB
Nah, setelah kapok dengan diet yang menyiksa ini, pelaku diet lalu akan kembali ke pola makan semula. Bisa juga malah melakukan balas dendam dengan mengonsumsi banyak makanan. Alhasil, BB pun naik melebihi sebelumnya. Itu sebabnya, para hali gizi tidak menganjurkan diet yang menyiksa tersebut.
Selain itu, diet ketat hingga mengurangi kalori sebanyak 800-900 kal/hari, bisa mengganggu metabolisme tubuh. Nah tubuh yang kekurangan kalori akan memperlambat proses metabolisme sehingga lemak cadangannya juga tidak terbakar. Hasilnya? Penurunan BB pun jadi tidak efisien.
4. Ngemil bikin gemuk
Hal itu akan membuat metabolisme tubuh bekerja lebih efisien, dan juga mencegah kita makan dalam porsi besar sewaktu makan utama yang selangnya 4-5 jam. Yang terpenting, pilihlah camilan sehat seperti buah yang rendah kalori.