Inilah Enam Fakta Kegemukan Pada Anak yang Penting Anda Ketahui

Ilham Pradipta M.
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Mengapa Anak Obesitas Sering Ditolak Dokter saat akan Disunat?
Mengapa Anak Obesitas Sering Ditolak Dokter saat akan Disunat?

Intisari-Online.com – Makanan adalah penyebab yang paling sering dituding ketika anak dikategorikan kegemukan atau obesitas. Padahal, ada juga faktor lain seperti keturunan, gangguan metabolisme dan gangguan kesehatan (gangguan kelenjar). Nah, ini adaenam fakta kegemukan pada anak yang seharusnya kita ketahui.

1.Keturunan

Keturunan
Banyak orang beranggapan kegemukan atau obesitas menurun dari orangtua. Hal ini mungkin ada benarnya. Sebab menurut peneltian, 50 persen anak yang kegemukan, ibunya juga memiliki masalah obesitas. Sedangkan ayangnya yang kegemukan, hanya 40,1 persen anaknya yang mengalami kondisi serupa.

(Awas, Obesitas pada Anak Bisa Meningkatkan Risiko Obesitas di Masa Dewasa)

2. Tidur turunkan risiko

Tidur turunkan risiko
Menurut penelitian dari Northwasen University, dengan menambah ekstra satu jam tidur pada anak di usia 3-18 tahun, akan menurunkan risiko kegemukan 30-36 persen. Tidur amat penting bagi perutumbuhan anak, sistem kekebalan tubuh, pencernaan, hingga kemampuan belajar dan daya ingat.

3. Kurang gerak

Kurang gerak
Masalah kegemukan pada anak kerap kali ditengarai akibat kurang gerak. Penelitian menunjukkan, anak yang kurang aktivitas fisik dan setiap harinya duduk di depan televisi atau komputer selama empat jam atau lebih, bobot badannya cenderung lebih berat dari mereka yang hanya dua jam per hari.

4. Tidak sadar

Tidak sadar bahwa anaknya menderita obesitas
Kerap kali kita sebagai orangtua tak menyadari kalau si buah hati memiliki bobot yang berlebih. Nah, menurut Medical School di Plymouth, AS, 75 persen orangtua tidak sadar kalau anaknya menderita obesitas.

5. Kerugian finansial

Kerugian finansial
Ternyata masalah obesitas juga bisa memengaruhi kondisi ekonomi suatu negara. Di Inggris, misalnya. Kegemukan atau obesitas telah menyebabkan negara tersebut mengalami kerugian hingga Rp 36,8 triliun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan karena obesitas. Selain itu, usia anak-anak yang kegemukan rata-rata lebih pendek sembilan tahun daripada yang bertubuh normal.

6. Risiko penyakit jantung dan stroke

Risiko penyakit jantung dan stroke
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Perkumpulan Jantung AS di Chicago mengatakan, obesitas pada anak bisa memicu pengerasan arteri yang berisko terhadap penyakit jantung koroner. Tak hanya itu saja, kondisi tersebut juga bisa menimbilkan stroke di kemudian hari. Para ahli di Kanada, Australia, Norwegia, Italia, dan Belanda, juga pernah melakukan penelitian yang serupa dengan hasil yang sama.

Artikel Terkait