Makan Tidak Teratur Dapat Menyebabkan Obesitas dan Hipertensi?

Esra Dopita M Sidauruk

Editor

Makan Tidak Teratur Dapat Menyebabkan Obesitas dan Hipertensi?
Makan Tidak Teratur Dapat Menyebabkan Obesitas dan Hipertensi?

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah menunda makan malam karena padatnya pekerjaan? Atau melewatkan sarapan karena telat bangun? Sebaiknya, mulai dari sekarang tinggalkan kebiasaan tersebut. Pasalnya, dua penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Proceedings of the Nutrition Society menemukan, waktu makan tidak teratur dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, hingga diabebetes tipe dua.

Salah penelitian menemukan, adanya hubungan antara obesitas dengan mengonsumsi kalori lebih banyak saat malam hari. Sementara, penelitian lain menyimpulkan, orang yang secara konsisten makan enam kali sehari memiliki kadar kolesterol dan insulin lebih baik daripada mereka yang makan tidak teratur atau lebih dari sembilan kali sehari.

Gerda Pot, PhD, salah satu peneliti sekaligus dosen tamu di Diabetes and Nutritional Sciences Division at King’s College London mengatakan, orang dewasa yang mengkonsumsi kalori dalam jumlah yang sama secara rutin cenderung tidak mengalami kegemukan atau obesitas dibandingkan mereka yang makan tidak teratur meskipun mengonsumsi lebih banyak kalori.

Meskipun terkesan tidak masuk akal bahwa waktu makan dapat mempengaruhi kesehatan, namun studi ini merupakan bagian dari Chrononutrition, yakni peneliti mengeksplorasi hubungan antara metabolisme dan ritme sirkadian.

Banyak proses metabolisme dalam tubuh, seperti nafsu makan, pencernaan, metabolisme lemak, kolesterol, dan glukosa, yang berulang setiap 24 jam. “Makan tidak teratur dapat mempengaruhi jam internal tubuh, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya,” katanya.

(Health.com)