Menggila di Pantai Ngedan

K. Tatik Wardayati
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Pantai Ngeden/Ngedan
Pantai Ngeden/Ngedan

Intisari-Online.com – Beberapa hari berada di Gunungkidul, Yogyakarta, kata orang tidak lengkap bila tidak mengunjungi salah satu pantai yang ada di sini. Dan, Pantai Ngeden atau Ngedan menjadi alternatif wisata yang sangat terkomendasi, karena keindahan, suasana asri, kebersihan, dan masih terkesan alami. Perasaan serasa menggila di Pantai Ngedan.

Hanya bermaksud mengajak anak-anak agar tidak bosan di rumah, saya bermaksud mengajak anak-anak ke pantai Baron.

Tetapi ketika menghubungi saudara yang kebetulan adalah supir angkot untuk mengantar kami, ia menyatakan ketidaksanggupannya dengan alasan jalan ke arah pantai Baron pasti macet di kala liburan panjang. Ia mengatakan untuk mengoper permintaan kami kepada temannya untuk mengantar kami, ternyata temannya pun menolak dengan alasan yang sama.

(Jejak Evolusi Pantai Purba Selatan Jawa )

Karena desakan anak-anak, kami pun tetap meminta saudara kami untuk mengantar kami ke pantai. “Biar anak-anak tahu dulu betapa macetnya jalan ke arah pantai Baron itu, barulah nanti kita putar balik saja ke Gua Maria Tritis.”

Di tengah perjalanan, saudara kami ini menawarkan apa masih berminat ke pantai. Saya jawab, boleh saja mencari pantai yang jalurnya tidak macet. Ia pun menawarkan sebuah pantai yang baru saja dibuka, belum dua tahunan.

Pantai Ngeden/Ngedan
Pantai Ngeden/Ngedan, namanya. Dalam bahasa Jawa, kedua kata tersebut memiliki arti berbeda dan sangat tak umum untuk sebuah nama. Ngeden bermakna mengejan. Sedangkan ngedan berarti berusaha atau berlagak gila. Entah mengapa pantai ini disebut demikian.

Lokasi Pantai Ngeden/Ngedan ini secara administratif berada di Pedukuhan Bedalo, Desa Krambil Sawit, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Jarak pantai dari Ibukota Kabupaten Gunungkidul sekitar 36 km. Sementara dari kantor Kecamatan Saptosari sekitar 15 km.

(Liburan Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta ala Intisari: Sendiri Menyepi ke Pantai Drini )

Untuk rute menuju ke arah Pantai Ngeden/Ngedan, ketika sampai pada Jalan Saptosari-Panggang pada pertigaan depan Balai Desa Jetis, belok ke arah selatan menuju Desa Ngloro. Tepat di pertigaan depan Balai Desa Ngloro, belok ke kanan. Tak perlu khawatir, karena pada setiap persimpangan terdapat papan penunjuk arah. Sebelum masuk ke Padukuhan Bedalo kita akan melalui jalan aspal yang sudah rusak sekitar 1,5 Km. Setelah jalan beraspal yang terakhir, pengunjung akan melalui jalan cor beton yang belum lama ini selesai dibangun.

Cukup mudah dilalui, karena tak ada tanjakan sangat tinggi atau turunan curam.Tetapi setelah melewati jalan cor beton, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang luar biasa. Sesekali cobalah menyapa petani dan warga sekitar. Di antara jalan tersebut, bila beruntung, kita bisa melihat banyak kera liar yang berada di tengah jalan. Namun, ketika kita hampiri mereka langsung beranjak pergi bergelantungan di pohon sekitarnya.

Tidak berbeda jauh dengan pantai di Gunungkidul lainnya, pantai ini dipenuhi pasir putih yang bersih dan dilengkapi dengan banyak karang di bibir pantai. Yang menjadi istimewa adalah tempat ini masih sangat alami. Hampir tidak ada sampah yang berserakan, mungkin karena belum banyaknya pengunjung dan kesadaran pengunjung yang ada. Beberapa gazebo dibangun di sudut-sudut atas dari pantai ini.

Pantai Ngeden/Ngedan
Setelah puas bermain di bibir pantai bagian bawah, ternyata di bagian atas sudah dibangun jalan setapak. Dari tempat ini kita bisa melihat pemandangan ke bawah, melihat pemandangan pantai yang sangat indah. Meski saat itu suasana terik, namun keindahan ciptaan Tuhan ini mengalahkan teriknya matahari.

Bila ingin menuju ke puncak pantai, maka kita bisa melewati jalan setapak yang panjangnya kurang lebih 430 meter. Dari atas bukit inilah kita bisa melihat secara leluasa Pantai Ngeden/Ngedan dan sekitarnya. Lokasi inilah yang pas untuk berburu foto sunset. Selain ketinggiannya, lokasinya juga agak menjorok ke selatan.

Sayangnya, karena anak-anak tidak berani melanjutkan perjalanan jalan kaki yang panjang dan melelahkan, akhirnya kami pun beranjak dari Pantai Ngeden/Ngedan. Meski begitu, pengalaman di pantai ini cukup kaya. Bahkan, pantai ini tak kalah indah dibanding Pantai Baron yang lebih dulu terkenal.

Artikel Terkait