• Pull pin (tarik pin)
• Aim at base of fire (tujukan ke sumber api)
• Squeeze handle (tekan gagang)
• Sweep side to side (gerakan menyapu dari satu sisi ke sisi lain)
Jangan gunakan air pada bensin, minyak, atau listrik yang terbakar. Lima puluh lima persen dari kebakaran kapal disebabkan oleh kabel dan alat malfungsi. Pastikan bahwa alat pemadam kebakaran yang Anda gunakan sesuai untuk jenis api yang Anda hadapi. Jika api tidak dapat ditampung, perahu akan hilang.
Tonton video ini untuk memahami metode untuk memerangi berbagai kebakaran kapal:
Segara jauhi api
Jika api adalah tidak dapat ditangani, menjauhlah segera dari itu, menutup pintu dan bersembunyi di baliknya, dan pindahkan angin jika memungkinkan. Pada titik ini, Anda harus memutuskan apakah akan menunggu untuk penyelamatan atau meninggalkan kapal.
Ingatlah bahwa asap dan bahan kimia yang dilepaskan dalam api bisa lebih berbahaya daripada api itu sendiri.
Meninggalkan kapal, jika perlu
Jika memungkinkan, masuki sekoci langsung dari perahu; menghindari berenang untuk mencapai sekoci. Bawa radio, suar sebagai penanda bahaya, serta perlengkapan darurat (obat-obatan penting, air, pisau darurat, peluit, senter dan paket P3K). Biasanya sekoci sudah dilengkapi dengan alat-alat tersebut. Pastikan juga untuk membawa dokumen perjalanan jika Anda berada di perairan asing.
Setelah di sekoci, segera bergerak hingga berada di jarak yang aman dari kapal yang terbakar. Cobalah untuk tetap kering dan tetap hangat dengan berkerumun sesama penumpang lainnya. Jika tidak ada pasokan air minum, aturlah untuk mengumpulkan air hujan dan menjatah konsumsi air maksimal setengah liter per orang per hari.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR