Advertorial
Intisari-Online.com -Media sosial benar-benar punya dua sisi mata uang yang berbeda.
Kadangkala ia sangat bermanfaat bagi penggunanya, di kala lain, ia justru jadi malapetakan.
Jika tidak percaya, tanya saja kepada Adolfina Camelli Ortigoza dari Nemby, Uruguay, tentang kejadian yang menimpanya akhir November 2017 lalu itu.
Ketika itu, perempuan 21 tahun itu selalu dipukuli suaminya, Pedro Heriberto Galeano (32) setiap ia mendapat ‘Like’ di Facebook-nya.
Pedro adalah pria posesif dan pencemburu berat. Dia tega melakukan kekerasan dan menyekap istrinya di rumah.
Adolfina rutin disiksa suaminya hingga pada suatu ketika pihak kepolisian setempat menolongnya.
Baca juga:Dibayangi Denda Rp650 Juta, Alasan Anggun Tak Pernah Tampilkan Wajah Anaknya di Media Sosial
Uniknya, yang melaporkan kasus ini ke polisi justru ayah Pedro sendiri.
Saat diselamatkan, wajah si istri yang malang ini rusak dan harus menjalani operasi rekonstruksi wajah.
Tubuhnya yang lebam terlihat jadi berwarna merah kehitaman.
Menurut pengacara Aldofina, Arnaldo Martinez, Pedro menjadi kejam ketika ada orang yang memberi ‘like’ untuk foto-foto yang diposting istrinya di Facebook.
Ia akan memukuli sang istri setiap kali ada teman-temannya di Facebook bereaksi atas segala foto yang diposting istrinya.
Kemudian Pedro mengontrol laman Facebook milik Aldofina. Ia sendiri yang memposting foto istrinya di media sosial itu.
Namun, ia terus memukul dan menendang istrinya untuk setiap ‘like’ yang didapatnya.
Sementara teman-temannya tidak tahu bahwa setiap kali mereka melakukan sikap persahabatan di media sosial, Aldofina akan dipukuli.
Baca juga:Kisah Seram Pemain Korea Utara di Piala Dunia 1966, Tampil cemerlang Malah Disiksa dan Dipenjara
“Mulutnya robek, ia sangat parah, kulitnya lebam-lebam karena pukulan,” kata Arnaldo Martinez.
Masih menurut Martinez, pelaku mengontrol laman media sosial korban dan mengontrol pesan dan foto-fotonya.
“Dan setiap ‘like’ yang ia terima dari temannya, ia akan menerima pukulan karena suaminya menuduh ia punya hubungan dengan mereka,” kata Martinez.
Gigi Aldofina tidak ada patah atau copot. Pasalnya, Pedro menyumpal mulut istrinya sehingga ia tidak bisa berteriak selama kekerasan yang dideritanya sehari-hari.
Dilansir dari The Sun, Kamis (29/11/2017), ayah Pedro melaporkan putranya ke polisi karena menyangka menantunya tewas akibat pukulan terakhir yang diterimanya.
Pada foto-foto terlihat wajah Aldofina yang rusak, bahkan ia susah mengenali dirinya sendiri setelah diperlihatkan foto-fotonya setelah dipukuli.
Ia kemudian menjalani operasi rekonstruksi sekat dalam rongga hidung dan bibirnya.
Sementara Pedro ditangkap dengan tuduhan melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan merampas kemerdekaan seseorang.
Hukuman untuk kejahatan tersebut maksimal 30 tahun penjara. (YPM)