Intisari-Online.com – Pada tanggal 22 Desember Indonesia merayakan Hari Ibu untuk memberikan penghormatan kepada wanita yang melahirkan kita di dunia ini. Menjadi ibu tidak hanya berkeluarga tetapi bisa melakukan berbagai kegiatan, berprestasi, hingga mencetak sejarah. Sebut saja Marie Curie (1867-1934), seorang wanita, ilmuwan, penemu, dan ibu luar biasa asal Polandia yang menetap di Prancis.
Wanita ini menemukan bahwa atom dapat dipisahkan saat mempelajari tentang elemen yang akhirnya disebut sebagai radioaktif. Penemuannya menjadi teori yang digunakan dalam cabang ilmu fisika.
Sebagai ahli fisika serta kimia ia juga menemukan elemen polonium dan radium, memperkaya ilmu kimia dan tabel periodik. Curie juga menjadi orang sekaligus wanita pertama yang mendapatkan dua Hadiah Nobel. Satu untuk fisika bersama suaminya Pierre Curie di tahun 1903 dan satu untuk kimia di tahun 1911.
Pada Perang Dunia I, Curie menciptakan mesin Sinar X kecil praktis yang bisa dipindahkan untuk digunakan di medan tempur. Nama panggilan untuk alat ini adalah “Little Curies” atau Curie Kecil.
Sebelum menjadi seorang ibu, Marie menemukan pasangannya dan mengikat tali pernikahan pada tanggal 26 Juli 1895 di Seine, Prancis. Berama Pierre ia melancong ke berbagai tempat, bermain sepeda bersama, hingga menemukan terobosan ilmiah di laboratorium.
Pada tahun 1897 Marie Curie memiliki putri dengan nama Irene Joliot-Curie yang pada akhirnya melanjutkan karya ibunya di bidang kimia melalui radioaktif. Ia berhasil menemukan bagaimana cara mensintesiskan elemen radioaktif.
Kemudian pada tahun 1904 Eve Curie dilahirkan ke dunia ini sebagai anak bungsu Marie Curie. Berbeda dengan kakaknya, ia memiliki ketertarikan pada kesenian, yaitu musik dan literatur.
*** Kemudian sebuah musibah menimpa keluarga Curie, lanjutkan halaman selanjutnya untuk mencari tahu.