Intisari-Online.com -Sepatu olahraga diyakini telah menjadi salah satu faktor yang menunjang performa seseorang saat berolahraga. Bahkan, bagi atlet peran sepatu amat sakral. Sebab, sepatu bisa menunjang prestasinya. Nah, selidik punya selidik, hal ini tak lepas dari teknologi yang diimplementasikan ke dalamnya.
Mau tahu bukti majunya teknologi sepatu olahraga? Tengoklah dalam olahraga lari. Dulu, sepatu lari hanya ala kadarnya. Bahkan, banyak orang menggunakan sembarang sepatu untuk berlari. Saat itu pula sepatu lari belum ditujukan untuk meningkatkan performa, meminimalkan cedera, dan mengurangi kerusakan tubuh. Begitulah yang diungkapkan Daniel E. Lieberman, profesor human evolutionary biology di Harvard University.
(Serasa Menjadi Atlet Berkat Inovasi Sepatu Lari)
Namun, kini tengoklah pelari-pelari yang tampil di Olimpiade 2016 di Rio, Brazil Agustus lalu. Di sana, atlet bukan satu-satunya yang menunggu bertahun-tahun untuk bersaing di hajatan akbar itu. Namun, beragam produsen sepatu juga turut berkompentisi memamerkan produknya. Alhasil, sepatu lari kini hadir dalam beragam varian model, warna, hingga inovasi.
Kenyamanan para atlet kala menggunakan sepatunya, memang menjadi modal yang menyokong untuk berprestasi. Dengan sepatu lari yang nyaman dan berkualitas tinggi, akan mudah bagi atlet untuk bisa menunjukkan potensi terbaik yang dimilikinya.
(Ini Alasan Komandan Paspampres Jokowi Menggunakan Sepatu Lari dalam Istana Kepresidenan)
Nah, menariknya lagi, perkembangan teknologi sepatu lari, juga dibarengi dengan nilai estetika yang diusungnya. Lihat saja, banyak atlet yang tampil gagah dan bergaya ketika memamerkan produk sepatu terbaru. Seperti Usain Bolt saat peluncuran Puma-Ignite Dual Bolt. Di dunia sepak bola, kita bisa lihat Christiano Ronaldo yang tampil seperti pria metroseksual kala memamerkan jersey dan sepatu Nike-CR7 nya.
Nilai estetika itulah yang membuat banyak orang memadukan sepatu lari untuk dikenakan sehari-hari. Jadi, sudah tak asing lagi bila kita melihat di tempat kerja hingga mal-mal, banyaknya orang yang mengenakan sepatu lari untuk tampil lebih bergaya.Mitos tentang Sepatu Lari
Beda sepatu, beda keistimewaan
Saat ini olahraga lari semakin digandrungi banyak orang. Perlahan tapi pasti, “virus” olahraga ini mulai menyebar di perkotaan. Alhasil, sepatu lari saat ini tak hanya dipandang sekadar alas kaki semata. Teknologi dan inovasi dari hasil riset puluhan tahun oleh produsen terkemuka, mengubah peran sepatu. Kini, tak hanya sebagai teman berlari. Namun, alat yang bisa digunakan untuk meningkatkan performa saat berlari.
Keistimewaan yang diusung tiap produsen sepatu lari memang berbeda satu sama lain. Ada yang memfokuskan pada tekanan saat berlari, menjaga stabilitas dan kesimbangan, hingga kelenturan dari sepatu tersebut. Nah, dari banyaknya produk dan jenis sepatu lari, kita bisa melihat produsen sepatu lari Brooks dengan seri Transcend 3.
Berdasarkan lansiran runnersworld.com, Brokks Transcend 3 masuk ke dalam 10 sepatu lari terbaik di tahun 2016. Selain itu, sepatu ini juga memiliki harga termahal dibandingkan sepatu-sepatu lainnya. Salah satu teknologi yang diusungnya adalah Super DNA.
Karena tiap pelari memiliki karakter yang berbeda, Super DNA ini bisa menyesuaikan dengan karakter si empuya. Super DNA tebuat dari bahan non-Newtonian. Senyawa ini bisa merekayasa midsole (sol bagian tengah untuk memberikan perlindungan pada bagian kaki) agar dapat menyesuaikan bantalan midsole terhadap berat badan, kecepatan, dan gerakan seseorang.
Secara signifikan, bantalan midsole ini dapat meningkatkan kekuatan kembali ayunan kaki saat berlari. Alhasil, langkah dan performa semakin mantap. Selain itu, bagian tumit serta jari kaki pun jadi lebih nyaman.
Desain Brokks Transcend 3 juga mengusung teknologi yang disebut Rounded Heel. Bagian belakang sepatu yang sedikit melengkung di bagian tumit ini, bisa meningkatkan keselarasan tubuh. Dengan begitu bisa mendorong langkah jadi lebih efesien. Di samping itu, Rounded Heel juga bisa menyelaraskan kekuatan melalui pusat pergelangan kaki, sehingga mengurangi internal stres pada tubuh kita.
Saat berlari, tak menutup kemungkinan seseorang akan merasakan sakit pada satu titik karena tekanan yang tak merata saat berlari. Namun, teknologi Pressure Zones dalam sepatu ini bisa mendistribusikan tekanan secara merata. Mulai dari tumit hingga ujung-ujung jari. Teknologi ini amat membantu pelari untuk mempertahankan gerakannya agar lebih efektif dan efisien saat berlari.