Akankah Indonesia Tetap Jadi Spesialis Runner-Up di Piala AFF?

Agus Surono
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Publik Indonesia sangat berharap Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2016.
Publik Indonesia sangat berharap Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2016.

Intisari-Online.com - Kesebelasan Thailand yang akan dihadapi kesebelasan Indonesia dalam partai final Piala AFF 2016 leg pertama bukanlah tim asing. Sejak 1957, kedua kesebelasan sudah bertemu sebanyak 74 kali di berbagai ajang kompetisi. Sayangnya, Indonesia masih kalah dalam statistik pertemuan itu: Thailand menang 36 kali, Indonesia menang 24 kali, dan 14 sisanya berakhir dengan imbang.

Di Piala AFF sendiri Indonesia tercatat sebagai spesialis juara dua. Setidaknya dari empat kali masuk final, semuanya berakhir dengan kekalahan. Sedangkan Thailand merupakan kampiun di ajang ini. Bersama Singapura mereka mengoleksi empat gelar Piala AFF.

(Inilah Format Baru Piala AFF yang Berlaku Pada 2018)

Piala AFF merupakan kejuaraan sepak bola ASEAN (ASEAN Football Championship), yang sebelumnya dikenal dengan Piala Tiger (Tiger Cup). Namanya tak lepas dari sponsor kejuaraan tersebut, yakni Tiger Beer (perusahaan bir asal Singapura). Pada 2007 nama ini berubah menjadi Kejuaraan Sepak Bola ASEAN. Pada 2008, kejuaraan dua tahunan ini berubah lagi menjadi Piala Suzuki AFF.

Final Indonesia melawan Thailand merupakan kali ketiga. Tahun 2000 di Thailand, Indonesia kalah dengan skor 4 - 1 untuk tuan rumah. Dua tahun kemudian, Indonesia dan Thailand melangkah lagi sampai final. Kali ini diselenggarakan di dua tempat. Skor akhir adalah 4 - 2 untuk Thailand.

(Indonesia Tak Gentar Hadapi Thailand di Piala AFF 2016)

Indonesia malah pernah memiliki sejarah kelam di Piala AFF. Saat Piala AFF 1998, Indonesia dan Thailand bertemu di partai terakhir fase grup. Sama-sama sudah pasti lolos, kedua tim enggan menang untuk menghindari tuan rumah Vietnam di babak semifinal. Akhirnya, Mursyid Efendi melakukan gol bunuh diri di menit akhir saat kedudukan imbang 2-2. Mursyid sendiri akhirnya dihukum seumur hidup dilarang aktif di dunia sepak bola.

Kini saatnya Indonesia harus menghapus sejarah kelam itu dan memenangkan Piala AFF untuk pertama kalinya.

Artikel Terkait