Advertorial
Intisari-Online.com- Militer AS mengatakan pada Sabtu (23/6/2018), pihaknya memindahkan 100 peti mati ke zona demiliterisasi antara Korut dan Korsel.
Hal itu tidak lain dilakukannya untuk menerima sisa-sisa tentara AS yang tewas selama Perang Korea.
Peti-peti itu akan tetap berada di perbatasan desa Panmunjom selama beberapa hari hingga dikirim ke Korea Utara.
Sehingga Korea Utara dapat memulai proses pengembalian sisa-sisa tentara Amerika yang terbunuh atau meninggal selama konflik tahun 1950-an.
Baca Juga:Ini Kata Pakar Lho: Perempuan Dilarang Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Suami-Istri
Dilansir dari Fox News,Sabtu (23/6/2018) menurut badan yang bertugas menangani isu-isu ini, Korea Utara memiliki sebanyak 200 peti yang siap dikembalikan.
Pengembalian sisa-sisa prajurit ini sebelumnya telah dinegosiasikan selama pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, 12 Juni lalu.
Juru bicara AS Kolonel Angkatan Laut Chad Carrol membantah detail laporan Yonhap, yang menyatakan bahwa kendaraan militer AS yang membawa lebih dari 200 peti mati berencana untuk menyeberang ke Korea Utara pada hari Sabtu.
Sebaliknya, Carroll mengatakan dalam email bahwa Komando PBB yang dipimpin AS memindahkan "aset" ke pangkalan udara AS di Pyeongtaek, Korea Selatan, dan ke Joint Security Area untuk mempersiapkan proses tersebut.
Tidak ada penetapan secara resmi kapan pengembalian resmi dan repatriasi akan terjadi.
Sementara itu Presiden Trump juga telah berjanji untuk menghentikan latihan militer gabungan antara pasukan AS dan Korea Selatan.
Yakni hal yang selama ini dianggap sebagai provokasi oleh Korea Utara.
Baca Juga:Meski Terlihat Biasa, Rumah Ini Memiliki Ruang Rahasia yang Menyembunyikan Kejahatan Besar