"Mesin langsung mati, saat itu cuaca sedang buruk. Ama Monang meminta Jaifan dan Rahmat melihat baling-baling kapal. Kapal yang sudah mendekati tepi danau itu tiba-tiba terbawa arus kencang, kapal kembali ke tengah danau," kata Koordinator Basarnas Danau Toba, Torang M Hutahaean.
Joifan dan Rahmat seketika menyelamatkan diri dengan berenang menuju pantai. Sayangnya, Rahmat terbawa arus dan sampai saat ini belum ditemukan. Korban yang selamat sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas Nainggolan.
"Kapal sudah ditarik ke kawasan Nainggolan. Sejak sore tadi, hujan dan angin terus turun di kawasan Danau Toba," sambung Torang.
Peringatan dini cuaca Sumatera Utara, menurut prakirawan BMKG Medan, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Langkat, Humbahas, Tobasa, Asahan, Tapteng, Sibolga, Taput, Tapsel, Padangsidimpuan, Madina, Palas, Paluta.
Cuaca buruk itu meluas ke wilayah Simalungun, Pematangsiantar, Batubara, Labura, Labuhanbatu, Sergai, Tebingtinggi, Labusel, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 03.00 WIB pada 23 Juni 2018. (Mei Leandha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba, Satu Awak KM Ramos Hilang".
Baca juga: Danau Toba Lahir dari Letusan Maha Dahsyat yang Membuat Bumi 'Berhenti' Selama Enam Tahun
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR