Advertorial

KM Sinar Bangun dan para Penumpangnya Belum Ditemukan, Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba

Ade Sulaeman

Editor

Kapal ini diduga tidak memiliki penerangan sehingga dalam keadaan tanpa cahaya menyeberangi danau, di tengah perjalanan menabrak bambu.
Kapal ini diduga tidak memiliki penerangan sehingga dalam keadaan tanpa cahaya menyeberangi danau, di tengah perjalanan menabrak bambu.

Intisari-Online.com -Belum usai investigasi dan evakuasi terhadap karamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba, berita duka kembali melanda.

Sebuah Kapal Motor Ramos Risma Marisi mengalami kecelakaan usai mengantar penumpangnya dari Pulau Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara ke sebuah dermaga di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Dia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

Pihaknya sudah menurunkan tim untuk menyisir lokasi, karena satu korban bernama Rahmat Dani (20) dikabarkan hilang.

Baca juga:Intelijen AS: China Ciptakan Senjata yang Membuat Mereka Menjadi Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Siap Perang pada 2025

Sementara Joifan Situmorang (17), Sahat Simorangkir (16), Jolom Sipayung (18), dan Nakhoda Kapal Ama Monang Lumbanraja (40) selamat.

"Satu korban sedang dalam pencarian. Anggota sudah turun ke danau melakukan penyisiran," kata Budiawan, Sabtu (23/6/2018) dini hari.

Dijelaskannya, sekitar pukul 20.20 WIB, koordinator Pos SAR Danau Toba berkoordinasi dengan Kapolsek Onanrunggu meminta bantuan warga yang memiliki kapal agar membantu memberikan pertolongan.

Tak lama kemudian, KM Petrus dan KM Horas Bunda bergerak menuju lokasi kejadian melaksanakan operasi SAR.

Baca juga:6 Ponsel Ini Sebentar Lagi Tidak Bisa Digunakan untuk WhatsApp-an, Apakah Milik Anda Termasuk di Dalamnya?

Namun melihat jauhnya lokasi musibah dari Posko Onangrunggu, pencarian pada malam hari dinilai tidak efektif. Tim akan kembali melakukan pencarian pada Sabtu pagi.

Budiawan menjelaskan, berdasarkan informasi sementara yang didapat, setelah menurunkan penumpang, kapal kembali ke Pulau Sibandang.

Kapal ini diduga tidak memiliki penerangan sehingga dalam keadaan tanpa cahaya menyeberangi danau, di tengah perjalanan menabrak bambu.

"Mesin langsung mati, saat itu cuaca sedang buruk. Ama Monang meminta Jaifan dan Rahmat melihat baling-baling kapal. Kapal yang sudah mendekati tepi danau itu tiba-tiba terbawa arus kencang, kapal kembali ke tengah danau," kata Koordinator Basarnas Danau Toba, Torang M Hutahaean.

Baca juga:Punya Kualitas yang Tak Jauh Beda dengan 'Ponsel China', Mengapa Ponsel Samsung Dihargai Sangat Mahal?

Joifan dan Rahmat seketika menyelamatkan diri dengan berenang menuju pantai. Sayangnya, Rahmat terbawa arus dan sampai saat ini belum ditemukan. Korban yang selamat sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas Nainggolan.

"Kapal sudah ditarik ke kawasan Nainggolan. Sejak sore tadi, hujan dan angin terus turun di kawasan Danau Toba," sambung Torang.

Peringatan dini cuaca Sumatera Utara, menurut prakirawan BMKG Medan, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Langkat, Humbahas, Tobasa, Asahan, Tapteng, Sibolga, Taput, Tapsel, Padangsidimpuan, Madina, Palas, Paluta.

Cuaca buruk itu meluas ke wilayah Simalungun, Pematangsiantar, Batubara, Labura, Labuhanbatu, Sergai, Tebingtinggi, Labusel, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 03.00 WIB pada 23 Juni 2018. (Mei Leandha)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba, Satu Awak KM Ramos Hilang".

Baca juga:Danau Toba Lahir dari Letusan Maha Dahsyat yang Membuat Bumi 'Berhenti' Selama Enam Tahun

Artikel Terkait