Intisari-Online.com- Kesalahpahaman dalam keluarga seringkali muncul karena kurang sabar memahami. Padahal, apa yang dianggap buruk sebenarnya justru kebaikan luar biasa.
Alkisah, ada seorang ibu yang bertanya kepada anaknya yang baru berusia 5 tahun.
“Kalau mama dan kamu sedang di jalan, lalu kita berdua kehausan dan saat itu tidak ada air, tapi di dalam tas kamu ada dua buah apel, apa yang akan kamu lakukan?” tanya ibunya.
Si anak terdiam sejenak. Ada sedikit kerutan di dahi kecilnya. “Aku akan menggigit kedua apel tersebut,” jawab si anak.
Sang ibu sedikit kecewa dengan jawaban anaknya. Tapi ia mencoba bersabar. Dengan lembut ia bertanya lagi kepada anaknya sambil. “Coba beritahu mama mengapa kamu melakukan itu?”.
Dengan tatapan polos, si anak menjawab, “Karena aku akan memberikan apel yang lebih manis buat mama.”.
Mendengar jawaban anaknya, sang ibu pun tersentuh. Air matanya jatuh dan segera memeluk anaknya dengan lembut.
Terkadang, dalam kehidupan keluarga ada saja kesalahpahaman yang muncul. Kesalahpahaman itu bisa saja menghancurkan keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, hal yang harus kita lakukan adalah bersabar dan mendengarkan penjelasannya sampai tuntas. Jangan hanya mendengar satu penggal kalimat saja.