Kehidupan kalkun sangat baik. Ia tidak pernah bekerja. Ia selalu mendapatkan makanan. Hal ini membuatnya menjadi malas dan bertubuh gemuk.
Suatu hari, ia mendengar bahwa keluarga petani akan melangsungkan pesta. Dan mereka ingin memakan kalkun panggang. Panik, si kalkun mencoba melarikan diri. Ia menatap langit dan ingin mendatangi elang, sahabatnya. Namun ketika ia mau mengepakkan sayap dan mencoba terbang, ia tidak bisa. Tubuhnya terlalu berat untuk terbang. Akhirnya di sinilah akhir hidup kalkun. Menjadi santapan keluarga petani dan hewan-hewan lainnya.
Dalam hidup, ketika menyerah pada tantangan yang ada dan hanya mencari kenyamanan, sejujurnya bukan kenyamanan yang Anda dapatkan. Melainkan menyerahkan kemerdekaan dan hidup Anda sendiri.
Ketika Anda sadar dan menyesalinya, kesempatan itu sudah tidak ada lagi.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR