Qiu berbagi laporan dari seorang tentara Jepang yang mengatakan bahwa tahanan perang wanita dikirim ke barak garis depan di mana mereka dikurung sebagai 'wanita penghibur'.
Karena memakai alat kontrasepsi, beberapa wanita menjadi hamil.
Prajurit Jepang ini mengatakan bahwa (wanita hamil) dibawa keluar dan digunakan untuk latihan bayonet.
Itu membuat bayi dan wanita terbunuh bersamaan.
"Tidak ada yang tahu berapa banyak wanita yang dibunuh dengan cara itu, (tetapi) harusnya puluhan ribu," kata Qiu.
"Ketakutan terburuk para korban adalah bahwa pengalaman menyakitkan mereka akan terlupakan."
Baca juga:
Source | : | scmp.com,ThoughtCo. |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR