Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah cuplikan pernah muncul di Youtube menunjukkan bagaimana Israel bermain dengan Iran di Final Piala Asia 1968.
Pertandingan tersebut dimainkan di Teheran dan Iran mengalahkan juara bertahan Israel dengan skor 2-1 untuk memenangkan piala Asia kala itu.
Rekaman tersebut berdurasi 42 detik yang menunjukkan Iran mencetak dua kali gol untuk memperoleh penghargaan tersebut.
Itulah segelintir kisah bagaimana Israel adalah satu diantara tim yang pernah bermain di kancah Asia sebagai tim sepakbola.
Baca Juga :Pesebakbola Palestina yang Lututnya Ditembak Sniper Israel Ini Harus Akhiri Karier Sepakbolanya
Namun, jauh sebelum itu Israel telah memenangkan turnamen bergengsi tersebut pada tahun 1964, dengan menumbangkan Korea Selatan dengan skor 2-1 dan mengamankan gelar Juara.
Sebelumnya, Israel juga berhasil menyabet peringkat runner-up Piala Asia pada tahun 1956 dan 1960.
Saat itu juga, timnas Israel adalah kumpulan orang Yahudi lokal dan asing dan berasal dari berbagai negara dengan pelatih tim, Yosef Merimovich, lahir di Siprus.
Sementara bintang mudanya Mordechai Spiegler lahir di Uni Soviet dan bek David Primo yang berasal dari Bulgaria.
Waktu itu Israel adalah sebuah tim yang dalam banyak hal mewakili harapan suatu bangsa yang berusaha untuk menemukan tempatnya di lingkungannya dan di dunia setelah kengerian Perang Dunia II dan Holocaust.
Namun setelah 67 tahun menyatakan diri sebagai bangsa, Israel masih berusaha untuk menemukan tempatnya, bahkan hingga kini.
Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Kekuatan yang ditakuti di Asia
Turnamen pada tahun 1968 adalah menjadi yang pertama dari tiga kemenangan beruntun Piala Asia bagi tim Iran pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.
Iran akan pergi ke Piala Dunia 1978 di Argentina, mengalahkan Australia di penyisihan, dan mewakili benua sepakbola Asia yang sedang berkembang dengan beberapa tim kuat seperti, Belanda, dan Peru, juara Copa America, serta melawan tim Skotlandia yang kuat.
Namun, tim Israel berhasil mengalahkan tim Iran yang kuat itupada 1968.
Tidak hanya itu,Israel jugatelah mengalahkan tim Socceroos, julukan tim Australia dalam perjalanan ke final Piala Dunia tahun 1970.
Waktu itu,salah satu bintang Israel, Mordechai Spiegler, mematahkan hati penggemar Australia setelah ia mencetak gol 78 menit di leg kedua, dan menempatkan kemenangan Israel 2-0.
Tangguhnya Israel tak hanya samapi disitu saja.
Mereka berhasilmenahan imbang tim Azzurri, julukan untuk Timnas Italia, yang berisi pemain seperti Giacinto Facchetti, Luigi Riva, dan Sandro Mazzola.
Tidak heran, pada zamannya, Timnas Israel maupun Iran adalah tim Asia yang tampil palingmenonjol melampaui ambisi Australia untuk lolos ke putara Piala Dunia dari 1974 hingga 2006.
Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'
Israel dikeluarkan dari Konfederasi Sepakbola Asia
Meskipun memiliki letak geografis di Asia Barat, Israel dikeluarkan dari Konfederasi Sepak Bola Asia pada tahun 1974.
Hal ini dikarenakan setelah merekaterlibat mosi oleh Kuwait untuk mengusir negara Yahudi hingga dilakukan pemungutan suara dengan hasil 17-13.
Pengusiran itu terjadi setelah bertahun-tahun ketegangan muncul, proyek Zionis Israel dan tumbuhnya ekspresi nasionalisme pan-Arab dan solidaritas dengan rakyat Palestina.
Dari Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan penerapan Resolusi Khartoum oleh para pemimpin negara Arab yang menolak legitimasi Israel sebagai negara berdaulat dan tak lama setelah itu, hal-hal yang terlihat tampak membuat Israelsemakin suram.
Cita-cita olahraga sebagai sarana memperbaiki pagar dan membangun jembatan mengambil tempat di belakang untuk hubungan politik dan citra olahraga sebagai medan pertempuran nasionalis berakhir tidak baik.
Hal ini diilustrasikan secara mengerikan oleh pembantaian saat Olimpiade Munich tahun 1972 di mana 11 atlet Olimpiade Israel dibunuh oleh kelompok September Hitam Palestina.
Hingga akhirnya, Israel akhirnya menemukan rumahnya ketika UEFA menerimanya kembali pada tahun 1992.
Meskipun Israel sekarang menjadi bagian dari UEFA,FA Palestina telah mengisyaratkan sedang mempertimbangkan melobi FIFA untuk mengusir Israelsebagai negara anggota dari badan sepakbola dunia.
Namun, kenyataannya adalah, bahwa Israel tidak mungkin dikeluarkan dari FIFA, tetapi tekanan dari Palestina, pendukung mereka, dan beberapa penolakan halus dari sesama anggota UEFA mungkin melihat Israel harus mengubah kebijakannya untuk sedikit lebih akomodatif terhadap ambisi sepakbola Palestina di panggung internasional. (Afif Khoirul M)