Intisari-Online.com – Alkisah, hiduplah seekor singa yang kejam di dalam hutan. Ia adalah singa yang serakah dan mulai membunuh semua binatang di hutan. Melihat hal tersebut, para hewan berkumpul dan memutuskan untuk mendekati singa dengan menawarkan satu binatang dari setiap spesies yang bersedia untuk dimakan oleh singa setiap hari.
Jadi, setiap hari secara bergilir salah satu dari hewan itu dijadikan mangsa singa secara sukarela. Hingga akhirnya tiba giiran kelinci. Keluarga kelinci memilih kelinci tua di antara mereka, ia adalah kelinci yang bijaksana. Kelinci tua itu memutuskan untuk berangkat sendiri menemui singa. Singa mulai tidak sabar ketika melihat hewan datang.
Kelinci kemudian pergi ke tempat singa saat matahari terbenam. Singa itu marah padanya. Tapi kelinci yang bijaksana sangat tenang dan perlahan mengatakan kepada singa bahwa itu bukan salahnya. Ia mengatakan kepada singa bahwa sekelompok kelinci datang kepadanya, tapi seekor singa lain marah dan menyerang mereka semua dan memakan semua kelinci kecuali dirinya. Entah bagaimana ia bisa melarikan diri hingga mencapai tempat yang aman. Ia mengatakan bahwa singa lain itu menantang singa ini. Singa itu secara alami sangat marah dan meminta untuk dibawa ke tempat kelinci tadi bertemu singa lain.
Kelinci yang bijaksana itu setuju dan membawa singa menuju sumur yang penuh dengan air. Kemudian ia menunjukkan pada bayangan singa pada air di sumur. Singa sangat marah dan mulai menggeram melihat bayangannya di air. Bayangan singa itu juga sama-sama marah. Kemudian singa melompat ke dalam air untuk menyerang singa lain dan membunuhnya. Namun, akhirnya singa itu sendiri yang mengakhiri hidupnya dalam sumur. Kelinci bijaksana itu akhirnya menyelamatkan hutan dan semua binatang dari singa yang serakah.
Demikianlah kecerdikan selalu menang atas kekuatan.