Intisari-Online.com – Alkisah, di sebuah kuil, seorang brahmana mengajarkan hal-hal rohani kepada murid-muridnya. Pada waktu itu Raja negeri itu tiba. Brahmana, yang sedang asyik mengajar, tidak menyadari kedatangan Raja.
Raja menjadi marah dan memarahi brahmana karena tidak memperhatikan ia. Brahmana menjelaskan bahwa ia sangat asyik terlibat dengan pengajaran sehingga ia tidak menyadari kedatangan raja. Raja kemudian bertanya apakah yang diajarkan brahmana itu sampai-sampai tidak menyadari kehadiran raja. Brahmana itu menjawab, "Saya mengajar anak-anak hal-hal yang akan memurnikan karakter mereka. Tidak ada gunanya jika hal ini tidak diajarkan dengan penuh perhatian dan ketulusan." Raja mengejek sambil bertanya, "Bisakah kata-kata belaka mengubah karakter seseorang?" Brahmana itu menjawab, "Tentu saja! Perubahan akan terjadi." Raja menjawab, "Itu tidak akan mengubah begitu saja." Pada saat itu salah satu mahasiswa brahmana tersebut, seorang anak kecil, mengatakan kepada raja untuk keluar. Begitu raja mendengar hal itu, ia marah dan berteriak, "Beraninya kau mengatakan itu! Aku akan membunuhmu, Gurumu, dan menghancurkan kuil ini juga!" Sambil berkata demikian Raja memegangi leher brahmana.
Kemudian brahmana mengatakan kepada raja, "Maafkan saya. Anda tadi mengatakan bahwa kata-kata belaka tidak bisa mengubah karakter seseorang. Namun, ketika seorang anak kecil mengatakan beberapa kata untuk Anda, Anda berubah menjadi begitu berbeda dari karakter normal Anda. Anda bahkan siap untuk membunuh saya dan menghancurkan segalanya. "
Demikianlah, melalui kata-kata, karakter seseorang bisa berubah. Jika kata-kata biasa saja memiliki begitu banyak dampaknya, maka bisa dibayangkan betapa banyak pengaruh kuasa nama Tuhan pada kehidupan seseorang. Dengan demikian kita dapat berusaha terus-menerus dengan menyebut nama Tuhan.