Awas, Tidur Terlalu Lama Bisa Memicu Depresi Hingga Merusak Jantung

Ilham Pradipta M.
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Tidur terlalu lama lama dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan mental dan fisik
Tidur terlalu lama lama dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan mental dan fisik

Intisari-Online.com – Keistimewaan tidur bagi kesehatan fisik dan mental memang tak bisa dipungkiri. Sebut saja membuat badan menjadi segar, merawat kulit, membantu melawan flu, hingga meredam stres. Namun, tidur akan berakibat buruk pada seseorang bila dilakukan dalam waktu yang lama. Tidur terlalu lama, yaitu lebih dari sembilan jam dan sering, ternyata dapat memberikan efek buruk. Berikut pejelasannya:

1. Memicu depresi

Memicu depresi
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada orang dewasa kembar, para peneliti menemukan kalau durasi tidur yang lama dapat meningkatkan risiko gejala depresi. Subjek penelitian yang tidur antara tujuh sampai sembilan jam, memiliki kemungkinan 27% untuk terserang depresi. Sedangkan subjek lainnya yang tidur lebih dari sembilan jam, risikonya meningkat menjadi 49%.

(Baca juga:Ingin Tidur Berkualitas? Hindari Memeriksa Ponsel Sebelum Tidur )

2. Menambah berat badan

Menambah berat badan
Dalam sebuah studi, orang-orang yang tidur 9-10 jam setiap malamnya, 25 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan sebanyak lima kilogram selama masa studi. Bahkan, meskipun mereka telah mengontrol asupan makan dan aktivitas fisik.

3. Merusak otak

Merusak otak
Sebuah studi pada tahun 2012 menemukan bahwa di antara lansia yang tidur lebih dari sembilan jam atau tidur terlalu sedikt, dapat merusak fungsi otaknya dalam periode enam tahun. Studi tersebut juga mengatakan adanya perubahan otak yang terjadi pada mereka. Perubahan otanya terlihat seperti lebih tua dua tahun dari kondisi normal.Keajaiban Tidur Malam Bagi Kesehatan dan Kebahagiaan

4. Sulit untuk hamil

Sulit untuk hamil
Ternyata kebiasaan tidur juga bisa mempengaruhi peluang kehamilan, loh. Para peneliti pernah meneliti kebiasaan tidur pada lebih dari 650 wanita yang menjalani fertilisasi in vitro. Dalam penelitian itu, tingkat kehamilan tertinggi terjadi pada wanita yang tidur selama tujuh sampai delapan jam. Namun, hasil terendah tercatat pada wanita yang tidur selama sembilan hingga sebelas jam.

“Kebiasaan tidur dapat mengubah irama sirkadian, sekresi hormon, dan siklus menstruasi,” ujar Dr. Evan Rosenbluth, ahli endokrinologi reproduksi

5. Meningkatkan risiko diabetes

Meningkatkan risiko diabetes
Peneliti menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam tiap malam, memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2, dan gangguan toleransi glukosa selama periode enam tahun. Hal ini tentunya bila dibandingkan dengan mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam sehari.

6. Merusak jantung

Merusak jantung
Dalam penelitian yang dipaparkan American College of Cardiology, tidur lebih dari delapan jam sehari dikaitkan dengan meningkatnya risiko masalah jantung. Di studi itu, para peneliti menganalisis data lebih dari 3.000 orang, dan menemukan kalau tidur pajang memiliki dua kali risiko terserang angina (nyeri dada akibat iskemia jantung). Lalu, tidur terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner sebesar 1,1 kali.

Artikel Terkait