Intisari-Online.com - Menganggap sepele gangguan tidur, baik tidur terlalu lama atau sebaliknya, karena dianggap ‘hanya’ akan mengganggu produktivitas kerja? Jika, ya, segera ubah pandangan tersebut. Sebab, sebuah penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur juga dapat memicu gangguan jantung.
Menurut para ahli dari Asosiasi jantung Amerika, durasi tidur yang tepat sama pentingnya seperti pola makan yang sehat dan olahraga rutin, untuk menjaga kesehatan jantung.
Setiap malam, kita direkomendasikan untuk tidur sekitar 7-8 jam. Kurang tidur atau tidur kurang dari 7 jam setiap malam, serta jam tidur lebih dari 9 jam di malam hari, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sudah banyak penelitian yang mengungkap efek kurang tidur, terutama insomnia dan sleep apnea (henti napas saat tidur) terhadap terjadinya penyakit diabetes tipe dua dan obesitas.
Penelitian juga masih dilakukan untuk mengetahui dengan jelas apakah gangguan tidur akan berpengaruh pada kadar Kolesterol, trigliserida, dan tanda-tanda inflamasi, yang juga mengakibatkan penyakit stroke, tekanan darah tinggi, dan jantung.
Marie-Pierre St.Onge, ahli kedokteran gizi dari Universitas Columbia, merekomendasikan agar dokter juga menanyakan pada pasiennya durasi tidur dan apakah mereka mengorok.
"Pasien yang kegemukan dan mengorok juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli tidur. Durasi tidur yang tepat sangat penting bagi kesehatan," katanya.
(kompas.com)