Siapkah Anda Berkeluarga? Silakan Jawab 10 Pertanyaan Ini

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Check list keuangan sebelum memulai berkeluarga
Check list keuangan sebelum memulai berkeluarga

Intisari-Online.com – Datangnya kegembiraan dalammemulai sebuah keluarga, memiliki anak, juga menandai salah satu perubahan keuangan yang paling signifikan dalam kehidupan orangtua. Ditambah lagi tantangan keuangan serta perekonomian yang tidak menentu, pengangguran yang tinggi, stabilitas kerja kurang dan tanggung jawab individu untuk menabung guna mempersiapkan pensiun dan menutupi biaya, menjadikan perencanaan keuangan menjadi penting.

“Ada stres tambahan yang menambah tingkat kompleksitas memulai sebuah keluarga,” kata Linda Descano, kepala eksekutif dan Presiden Citi Women & Co, seperti dikutip dari situs Forbes. Menurut Descano, untuk memastikan bahwa kita siap, ajukan pada diri sendiri 10 pertanyaan berikut sebelum memulai sebuah keluarga.

Apakah kita mampu membesarkan seorang anak?

Sebelum berpikir memiliki bayi, Descano menyarankan untuk memikirkan terlebih dahulu, seperti apakah kendaraan kita nanti cukup bila memiliki anak? Apakah rumah cukup besar bila ada anak nanti, ataukah kita membutuhkan renovasi? Rencanakan biaya pemeriksaan anak, dst.

Apakah anggaran kita cukup untuk biaya rutin?

Dengan adanya anak, itu berarti akan ada mulut baru yang harus diberi makan. Ini juga harus mempertimbangkan bagaimana pembelian popok, botol, susu, pakaian bayi, jasa cuci-setrika, yang tentunya membutuhkan tambahan baru. Apakah kita memiliki pendapatan yang cukup untuk meng-cover pengeluaran ekstra tersebut?

Atau mungkin kita perlu berbagi dengan anggota keluarga lain untuk meminjam perlengkapan mereka.

Apakah membeli kebutuhan skala besar sudah tepat?

Pertimbangkan untuk membeli kebutuhan dalam jumlah besar, tapi jangan sampai terjadi over pembelian. Dengan perencanaan yang tepat, kita mendapatkan benda yang sering digunakan, menghemat waktu, dan uang.

Bagaimana dengan asuransi kesehatan?

Sudahkah asuransi kesehatan pilihan kita akan memenuhi kebutuhan keluarga baru, yaitu anak kita? Inilah waktunya meninjau kebijakan dan manfaat pilihan kita. Apakah asuransi tersebut sudah mencakup kedua orangtua dan kebutuhan anak-anak secara ekonomis.

Bagaimana pengelolaan biaya penitipan anak?

Perlu dipikirkan kembali apabila kedua orangtua bekerja. Apakah akan ada pengasuh di rumah atau meminta bantuan dari anggota keluarga, atau dititipkan ke penitipan anak.

Apakah ada pilihan cuti?

Orangtua yang bekerja perlu mempertimbangkan kembali cuti yang tersedia dari perusahaan tempat bekerja. Lalu pikirkan kembali bila harus mulai kembali bekerja.

Mungkinkan mendapatkan keuntungan dari program pemerintah?

Descano menyarankan bagi keluarga muda untuk berbicara dengan akuntan atau penasihat keuangan tentang kelayakan mengenai program pemerintah yang dirancang untuk membantu biaya hidup keluarga muda.

Apakah semua dokumen keluarga diperbarui?

Perubahan jumlah anggota keluarga mengharuskan untuk meninjau kebijakan asuransi jiwa, dan rencana pensiun. Lebih penting lagi, ini dilakukan sekarang juga. Kita harus membuat setiap usaha untuk melindungi anak jika terjadi sesuatu pada kita.

Apa tujuan tabungan jangka panjang?

Jangan menjadi salah satu dari 61% ibu yang khawatir tentang membayar biaya kuliah anak. Pertimbangkan prioritas kita dan rencanakan ke depan, kata Descano. Apakah penting sekolah swasta? Apakah perlu berhemat lagi untuk pembayaran rumah atau mobil? Berapa rencana jumlah anak? Sisihkan yang kita bisa, isi terus tabungan untuk rencana masa depan anak.

Apakah memiliki rencana untuk membayar utang?

Sebelum bayi lahir, cobalah untuk menyelesaikan utang-utang yang ada. Jadi jika ada keadaan darurat, bila memang harus berutang, sudah siap untuk mengambil beban utang lagi, dan tidak berat untuk pelunasannya.

Artikel Terkait