Intisari-Online.com - Oksitosin terkenal dengan sebutan “hormon cinta” karena peranannya meningkatkan ikatan social, alturisme, dan sebagainya. Dalam penelitian terbaru dari Duke University, hormon ini atau oksitosin juga memengaruhi tingkat spiritual seseorang. Benarkah hal ini?
Studi tersebut menunjukkan laporan dari pria yang merasa lebih bersemangat dan lebih baik dalam aspek spiritualitasnya setelah mendapatkan oksitosin. Ketua penulis studi, yang juga seorang psikolog social di Duka, Patty Van Cappellen, mengatakan bahwa peserta yang mengonsumsi oksitosin juga mengalami emosi yang lebih positif selama meditasi.
Spiritualitas dan meditasi telah dikatakan saling berkaitan satu sama lain dengan kesehatan serta kesejahteraan hidup. Namun, studi ini tertarik untuk memahami faktor-faktor biologis yang dapat meningkatkan pengalaman-pengalaman spiritual. Disebutkan bahwa sepertinya oksitosin telah menjadi bagian dari cara tubuh seseorang untuk mendukung tentang keyakinan spiritual.
Spiritual sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, oksitosin dapat memengaruhi bagaimana kita memandang dunia dan apa yang kita yakini. Penelitian melibatkan peserta yang semuanya adalah laki-laki dan temuannya hanya berlaku untuk laki-laki. Secara umum, oksitosin beroperasi atau berperan agak berbeda pada laki-laki dan perempuan. Efek oksitosin pada spiritual perempuan masih perlu diteliti lebih lanjut.
Oksiton terjadi secara alami di dalam tubuh. Hormon ini diproduksi oleh hipotalamus, yang bertindak sebagai hormon serta sebagai neurotransmitter, yang memengaruhi banyak pada daerah otak. Dan, hal ini dirangsanga ketika berhubungan seksual, melahirkan, dan menyusui. Penelitian terbaru juga melihat bagaimana peran oksitosin dalam meningkatkan rasa empati, kepercayaan diri, ikatan social, dan altruisme.