Mereka yang Meraup Untung dari Demo 4 November

Moh. Habib Asyhad
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Demo 4 November ternyata menguntungkan pedagang kaki lima
Demo 4 November ternyata menguntungkan pedagang kaki lima

Intisari-Online.com -Tak dimungkiri,demo 4 November 2016 kali ini mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para pedagang kaki lima. Bahkan, ada pendagang peci di sekitar Masjid Istiqlal yang meraup untung dari demo 4 November sebesar Rp500 ribu dalam waktu tiga jam.

Benar, salah satu lokasi yang menjadi incaran pedagang kaki lima (PKL) kali ini adalah area Masjid Istiqlal. Jika kita sempat pergi ke sana, kita akan melihat puluhan atau bahkan ratusan pedagang menggelar lapak dagangannya di sana. Ada pedagang kain, pedagang tas, sandal, peci, dan aksesoris demonstrasi lainnya. Dan jangan pula lupakan: pedagang makanan dan minuman.

Harga aksesorirdemo itu bervariasi. Ada yang Rp30 ribu, ada yang Rp50 ribu, ada yang di antaranya. Pembelinya kebanyakan massa demonstran yang baru saja tiba di Jakarta. Madiyono, demonstran dari Solo mengaku membeli sebuah kaos bertuliskan “Aksi Bela Islam 4 November 2016” seharga Rp45 ribu.

“Alhamdulilah omzetnya meningkat,” tutur Rejo, seorang penjual aksesoris, seperti dilansir Okezone. Ia mengaku akan berjualan hingga berkumandang panggilan solat Jumat.

Marzuki juga punya insting berjualan yang bagus. Jika pada hari-hari biasa, pedagang lontong ini biasa mangkal di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tapi khusus pada 4 November ini ia menggeser lapaknya sedikit ke utara, ke area Masjid Istiqlal. Mungkin ia sadar, selalu ada orang lapar di tengah kerumunan.

“Biasanya saya berjualan di depan Senayan, karena di sana sepi dan khusus hari ini ada aksi jadi saya jualan di sini,” ujar Marzuki kepada wartawan Merahputih.com. Ia juga berterimakasih kepada pihak keamanan yang tidak melarangnya berjualan di sana.

Soal untung, laki-laki paruh baya ini mengaku mendapatkan penghasilan cukup luamayn. Ia mengaku telah menjual 500 porsi lontong dalam waktu yang sangat singkat. Lebih dari itu, ia mengaku telah mengantongi keuntungan sampai Rp7,5 juta—jauh lebih besar dari hari-hari sebelumnya.

Pun begitu dengan Sutinah. Masih dari sumber yang sama, jika pada hari-hari biasa ia hanya menjual sekitar 15 botol sehari, untuk hari ini ia telah menjual setidaknya 40 botol, dalam waktu yang relatif sangat singkat.

Berkah demo juga dirasakan oleh Sarimin, seorang pedagang roti. Sarimin tak menyangka dagangannya akan diborong peserta demo. Ketika meletakkan dagangan yang dipikulnya, Sariman langsung menawarkan roti secara gratis.

“Rotinya, Pak. Gratis sudah dibayar di sana tadi,” kata Sariman di lokasi, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (3/11). Awalnya mereka tak percaya, tapi tak sampai lima menit kemudian, roti itu sudah tak tersisa. Pedagang yang mengaku berasal dari Cilacap itu pun langsung merapikan dagangannya yang ludes.

Rujak Imam pun laris manis

Imam pun setali tiga uang dengan pedagang kali lima lainnya. Ia mengaku rujaknya ludes dibeli para demonstran usai melaksanakan solat Jumat. Dengan membandrol rujaknya dengan harga Rp5000 per bungkusnya, Imam berharap bisa memperoleh keuntungan di tengah aksi unjuk rasa.

“Saya mah manfaatin aja kerumunan yang ada, kali aja dapat rejeki,” ujar Imam usai menghapus peluh kepada Tribunnews.com. Nyatanya, rujak dagangan Imam memang laris manis. Pendemo yang belum mengikuti rombongan menuju Istana, memilih menikmati rujak sembari bersantai.

Untung besar juga dirasakan oleh Yanti, seorang penjual peci di sekitar Masjid Istiqlal. Dengan muka berseri-seri ia mengaku telah mengantongi untung sekitar Rp500 ribu dalam kurun waktu yang kurang dari empat jam.

“Lumayan, dari tadi satu-satu ada yang beli, alhamdulillah. Biasanya kan enggak boleh jualan tiap hari di sini. Subuh sampai jam 6 pagi doang, habis itu enggak boleh jualan,” kata Yanti kepada Okezone, Jumat (4/11).

Keuntungan ini tentu saja jauh lebihbesar jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Sebelumnya, Yanti hanya mendapatkan Rp500 ribu dari pagi hingga dagangannya ditutup. “Satu pecinya ada yang Rp15 ribu, ada yang Rp20 ribu. Kalau enggak ada (demo) sampai ‘gigi kering’ juga belum tentu bisa dapat segitu,” tutur Yanti.

Terlepas dari apa hasilnya, demo 4 November ini setidaknya telah memberi lebih banyak keuntungan bagi para pedagang, dalam kurun sesingkat-singkatnya dan secepat-cepatnya.

Artikel Terkait