Intisari-Online.com- Jika ada ibu yang mendengar kisah ini, mungkin ia akan memaki Veronica Aguilar. Sebab, ia dengan kejamnya menyembunyikan anaknya yang berusia 11 tahun di dalam lemari selama tiga tahun sampai tewas.
Tanggal 22 Agustus 2016, Veronica mengaku pada suami tirinya, Jose Pinzon bahwa Yonatan Daniel Aguilar, putra sulung mereka yang baru berusia 11 tahun meninggal dunia.
Jose jelas kaget, sebab walau ia jarang pulang ke rumah karena pekerjaan, menurut Veronica Yonatan telah dikirim ke Meksiko untuk bersekolah di sebuah institusi perawatan sejak 2012.
Ia lantas bertanya di mana jasad Yonatan, Veronica menunjuk sebuah lemari dalam rumahnya. Ketika lemari itu terbuka, Jose terpekik. Sebab, sang anak meringkuk di dalam lemari dalam keadaan tubuh yang sangat kurus. Di sekitarnya terdapat botol-botol yang setelah diselediki adalah obat bius.
Jose langsung bergerak cepat. Ia menahan sang istri di rumah dan melapor kepada pihak kepolisian. Akhirnya teka-teki hilangnya putra sulung mereka terbongkar setelah Veronica mengaku.
Tahun 2012, itulah terakhir kali Yonatan terlihat di sekolahnya. Ia memang sejak kecil menderita autisme. Sehingga memiliki keterbelakangan mental. Dan dengan kejamnya, ibu kandungnya ini sering memukulinya.
Puncaknya, Yonatan dimasukan ke dalam sebuah lemari selama tiga tahun berturut-turut. Ia hanya diberi makan sesekali lalu kembali dimasukan ke dalam lemari. Hal init terbukti dengan berat badan Yonatan yang ‘hanya’ seberat 15 kg, sama seperti anak usia 4 tahun.
Satu-satunya yang mengetahui keberadaan Yonatan dalam lemari hanyalah adiknya yang masih berusia 3 tahun. Namun, sang adik sudah diancam oleh ibunya agar tidak memberitahu orang-orang.
Atas sikap tidak terpujinya ini, Veronica dijebloskan ke dalam penjara dan sedang menunggu hukumannya saja.
Source | : | mirror.co.uk,nydailynews.com |
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR