4. Ia merusak kepekaan, emosi, dan kesadaran orang lain
Awalnya, ia akan senang memuji kebaikan dan kepribadian orang lain. Bahkan ia tidak segan menyatakan kekagumannya pada kita. Namun seiring perjalanan waktu, ia akan mematikan karakter kita itu.
Ia akan mulai menyalahkan kita dan membuat kita merasa bahwa kita bukanlah diri kita sendiri. Dia sering berkata, “Dulu, kau tidak begitu,” Ia menjadi sering mengungkit keburukan kita. Tidak peduli sebaik apapun orang itu padanya, ia tidak peduli.
5. Ia menggosipkan orang yang berhubungan dengan kita
Jika kita ingin mengetahui dengan cepat si serigala berbulu domba ini, cobalah perhatikan bagaimana ia membicarakan orang yang dekat dengan kita.
Jika ia sering menggosip dan membicarakan orang lain di hadapan kita, ia juga pasti membicarakan hal yang sama tentang kita pada orang lain. Ia bisa membuat sebuah skenario yang membuat hubungan kita dengan orang lain tidak harmonis lagi.
Source | : | psychologytoday.com |
Penulis | : | Tika Anggreni Purba |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR