Intisari-Online.com - Dibanderol dengan harga Rp6,7 juta untuk varian terendah (RAM 4 GB dan kapasitas penyimpanan 64 GB) dan Rp7,6 juta untuk varian tertinggi (RAM 6GB dan kapasitas 256 GB), Xiami Mi Mix tidak dapat dibilang sebagai ponsel murah.
Berbekal Penampilan dan Teknologi “Gila” Xiaomi Mi Mix Dianggap Sebagai Ponsel Masa Depan
Padahal, selama ini Xiaomi dikenal sebagai produsen ponsel murah. Tentu saja dengan spesifikasi yang tidak murahan. Sama seperti merek-merek ponsel buatan China lainnya seperti Asus atau Lenovo.
Namun, belakangan ini label tersebut seolah mulai memudar. Produsen-produsen ponsel China, seperti halnya Xiaomi, berani memproduksi smartphone canggih dengan harga tinggi. Bahkan, jika dibandingkan dengan Asus, bisa dibilang Xiaomi masih mengeluarkan ponsel dengan harga “wajar”, walau tidak bisa dikatakan murah.
Seri tertinggi Zenfone 3, yaitu Zenfone 3 Deluxe SE (RAM 6GB, ROM 256 GB dan Snapdragon 821 2,4 GHz) dijual dengan harga Rp11,1 juta, sedikit lebih mahal dari Samsung Galaxy S7. Sementara Zenfone 3 Deluxe (RAM 6GB, ROM 256 GB dan Snapdragon 821 2,2 GHz) dibanderol Rp9,1 juta.
Bahkan, produsen ponsel China lain, Huawei, Opp, dan Vivo, kini menguasai 40 persen pasar smartphone dunia. Ketiga brand tersebut kini menjual ponsel dengan harga rata-rata Rp3,9 juta. Bukan Rp2 jutaan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Seorang analis dari lembaga riset pasar Canalys, Jessie Ding menyebutkan bahwa perubahan tersebut juga didorong oleh perubahan selera para konsumen di China yang kini lebih mementingkan kualitas dan layanan dibanding sekadar harga yang murah.