Intisari-Online.com – Pada zaman dahulu ada sebuah desa bernama Ibori. Desa itu terletak di daerah Owari. Ada masanya Sungai Kiso yang berada di daerah itu meluap karena hujan yang turun terus-menerus pada sepanjang pertengahan musim gugur. Penduduk khawatir tanggul akan runtuh sehingga mereka menugasi orang untuk bersiaga secara bergantian.
Suatu hari menjelang tengah malam, dari kedalaman sungai yang gelap terdengar suara seruan berulang-ulang, “Yaro-ka! Yaro-ka! (Ini dia! Ini dia!)” Orang yang sedang berjaga malam itu terkejut. Mereka saling berpandangan dan bertanya-tanya, “Siapa itu yang bicara?” “Dari mana datangnya suara itu?” “Bukan kau yang mengatakannya?” Namun, tak seorang pun dari mereka yang mengeluarkan seruan itu. Suasana malam sangat dingin sehingga mereka memilih untuk diam dan menghangatkan diri daripada bicara. Namun, suara itu terus terdengar tanpa henti, “Ini dia! Ini dia!”
Tiba-tiba, tubuh salah seorang dari mereka berguncang hebat seperti sedang kerasukan. Dia berteriak, “Jika kau akan melepaskannya, lepaskanlah!” Setelah dia selesai mengucapkan kata-kata itu, tanggul sungai runtuh.
Semua orang berlarian menyelamatkan diri. “Selamatkan dirimu! Cari tempat yang lebih tinggi!” Mereka mencari anggota keluarga masing-masing. Air hujan yang memenuhi sungai meluap tak terkendali hingga membanjiri seluruh desa. Dalam hitungan menit desa itu sudah terendam banjir dari sungai yang meluap. Penduduk terpaksa menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi. Mereka akhirnya tinggal sementara di daerah pegunungan.
Hingga saat ini banjir seperti itu disebut banjir Yaro-ka. Kejadian itu terjadi sekitar 250 tahun lalu pada tahun keempat masa Tokyo. Sampai saat ini cerita itu tidak pernah berhenti dibicarakan oleh penduduk desa.
Jangan menghindar dari rasa takut, lebih baik hadapi karena itu membuat kita lebih kuat.