Intisari-Online.com - Pada satu desa, hidup seorang pemuda yang hendak melakukan perjalanan ke desa lain. Dalam perjalannya, ia mendapatkan sebuah nasihat berharga dari seorang pengemis.
Perjalanan yang akan ditempuh pemuda ini cukup jauh. Karena itu, ia membawa perbekalan yang lengkap. Ia harus melalui hutan, sungai, dan goa. Perjalanan pun memakan waktu beberapa hari sehingga semua ia persiapkan dengan baik.
Saat baru berjalan selama beberapa jam, ia bertemu dengan pengemis tua dengan pakaian yang kumuh. Karena pemuda ini hendak melakukan perjalanan jauh, ia tidak membagikan bekalnya pada pengemis itu. Ia hanya melewati pengemis tua itu sambil pura-pura tak melihat.
Tetiba, pengemis itu berkata, "Anak muda, ketika kamu berada dalam sebuah goa yang sangat gelap dan sempit, ambillah batu di sekitarmu sebanyak-banyaknya!" Pemuda itu kaget mendengar pengemis yang tiba-tiba bersuara. Namun ia tidak menanggapinya. Paling-paling pengemis ini sudah gila sehingga omongannya tak jelas.
Pemuda ini terus berjalan dan pada satu titik ia harus melewati sebuah goa yang sangat gelap dan sempit. Ia kemudian ingat akan nasihat sang pengemis. Walau ingat, pemuda ini berpikir, "Buat apa aku menuruti pengemis gila itu? Barang bawaanku sudah berat. Aku akan kelelahan membawa beban yang berat bila menuruti pengemis gila itu!"
Setelah berpikir beberapa saat, pemuda itu melanjutkan perjalanan. Selama melintasi goa, ia bisa merasakan ada begitu banyak batu-batu berukuran kecil dan sedang bergelindingan di kakinya. Batu-batu itu rupanya ada di seluruh goa. Tak mau ambil pusing, pemuda ini terus berjalan sambil menginjak-injak batu tersebut.