Intisari-Online.com – Seorang raja menyamar dalam sebuah perjalanannya. Ia belajar untuk mengetahui secara langsung kondisi rakyatnya. Ia didampingi oleh pengawal pribadinya yang juga menyamar. Mereka bertemu tiga pengemis yang duduk di pinggir jalan yang sibuk.
Melihat dua orang asing, tiga pengemis itu mengangkat mangkuk mereka dan memohon sedekah. Raja ingin menguji mereka. Ia mengelurkan tangan kepada mereka dan berkata, “Kami sangat miskin, lapar, dan sengsara. Mohon berikan kami sesuatu untuk bertahan hidup.”
Salah satu pengemis tidak menanggapi permintaan mereka. Ia pindah untuk mencari pemberi uang yang lebih banyak. Pengemis kedua memberi segenggam beras dari mangkuknya. Tapi pengemis ketiga merasa kasihan dan menawarkan mereka mangkuk yang besar dengan isinya yang lengkap, yaitu semua beras dan koin yang dikumpulkannya hingga siang hari.
Raja, yang menyamar, menerima dua pemberian itu dan mengirimkan pengawalnya kepada bendahara istana dengan perintah tertulis untuk memberikan hadiah yang dikirimkan melalui pengawal, yaitu koin sebanyak dua kantong. Pengawal raja kembali dengan koin emas, yang dengan senang hati, disampaikannya kepada pengemis kedua dan ketiga.
Pengemis pertama merasa sangat menyesal karena menolak memberi. Pengemis kedua merasa menyesal karena telah membatasi pemberian. Sementara, pengemis ketika gembira karena menerima harta tak terduga. Raja mengangkat pengemis ketika itu yang penuh kasih sebagai asisten pribadinya.
Tuhan ingin kita turut serta melakukan keajaiban dalam hidup kita, yang merupakan syarat untuk menjawab doa-doa kita. Kitai memberikan kepada Tuhan hal-hal kecil yang kita miliki dan tindakan sederhana yang kita lakukan. Maka, Dia akan dengan senang hati menerimanya dan memberikan berkat bagi kita.