Jutawan Itu Seorang Pengemis

K. Tatik Wardayati

Editor

Jutawan Itu Seorang Pengemis
Jutawan Itu Seorang Pengemis

Intisari-Online.com – Aku tidak pernah akan melupakan kisah yang pernah diceritakan kepala sekolahku. Biasanya, kisah 15 tahun lalu yang pernah diceritakan oleh guru kita jarang kita ingat. Tapi, kisah ini tidak akan pernah saya lupakan.

Di pagi Senin itu seperti biasa kami berkumpul untuk mengikuti upacara bendera. Kepala Sekolah menyampaikan sebuah kisah berikut ini.

Seorang pria tua tinggal sendirian di sebuah kota besar. Setiap pagi ia bangun dan pergi ke kereta bawah tanah. Ia duduk di sebuah sudut kereta dan mengemis. Ia melakukan hal ini setiap hari dalam hidupnya. Ia duduk di sudut jalan yang sama dan mengemis selama hampir 20 tahun.

Rumahnya kotor, dan bau busuk keluar dari rumahnya. Para tetangganya sudah tidak tahan dengan bau itu lagi, jadi mereka memanggil polisi untuk membersihkan tempat itu. Para petugas merobohkan pintu dan membersihkan rumah. Ada sebuah tas kecil yang berisi uang di dalam rumah itu, rupanya uang itu telah dikumpulkan selama bertahun-tahun.

Polisi menghitung uang itu, dan mereka segera menyadari bahwa pria tua itu adalah seorang jutawan. Mereka menunggu di luar rumahnya untuk berbagi kabar baik dengan ia. Ketika pria tua itu tiba di rumah malam itu, ia bertemu dengan salah satu petugas yang mengatakan kepadanya bahwa tidak ada gunanya ia mengemis lagi karena ia adalah seorang jutawan.

Pria tua itu tidak mengatakan apa-apa, ia masuk ke rumahnya, dan mengunci pintu. Keesokan paginya ia bangun seperti biasa, pergi ke kereta bawah tanah, masuk kereta, dan duduk di sudut jalan, dan terus mengemis.

Jelas sekali, orang tua itu tidak punya rencana besar, mimpi, atau sesuatu yang penting untuk hidupnya. Mungkin pria tua itu berpikir toh yang ia kerjakan hanya untuk dirinya sendiri.

Apa yang bisa dipelajari dari cerita tadi? Selain tetap fokus pada hal-hal yang kita nikmati untuk dilakukan, juga tetap komitmen. Kita harus tetap setia pada apa yang sudah kita pilih, yang mungkin tidak disukai oleh orang di sekitar kita. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatian kita untuk menjadi bahagia. Tidak ada orang lain selain diri kita sendiri yang menentukan nasib kita.