Ini Dia, Lima Faktor Pengganggu Tidur di Malam Hari

Ilham Pradipta M.
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Mendengkur bisa membuat napas terhenti dan membangunkan otak tanpa kita sadari
Mendengkur bisa membuat napas terhenti dan membangunkan otak tanpa kita sadari

Intisari-Online.com –Tiap orang tentu mendambakan tidur malam yang nyenyak dan berkualitas. Namun, sayangnya tak semua orang beruntung mendapatkannya. Sebab ada saja kendala yang bisa mengganggu tidur kita di malam hari. Nah, berikut ini adalah lima faktor yang bisa menggangu tidur kita.

1. Sakit dan nyeri

Dalam sebuah studi, 15 persen masyarakat Amerika Serikat menderita sakit kronis. Nah, dua pertiganya di antaranya juga mengalami masalah tidur. Sakit di sini seperti sakit punggung, sakit kepala, hingga masalah otot dan nyeri sendi. Masalah-masalah kesehatan seperti itulah yang bisa menjadi penyebab terganggunya tidur di malam hari .

2. Mendengkur

Faktor pengganggu tidur lainnya adalah mendengkur. Mendengkur acap kali membuat napas kita terhenti secara tiba-tiba. Hal itulah yang terus membangunkan kita secara tak sadar di malam hari. Jadi, jangan pernah menyalah artikan hal ini. Sebab, banyak orang beranggapan kalau mendengkur menjadi tanda pulasnya tidur seseorang.

Namun, kita juga perlu berhati-hati. Dalam beberapa kasus, mendengkur juga bisa menandai gejala stroke, gangguan tidur terkait penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

3. Shift malam

Bekerja di malam hari atau pekerja shift, amat bertentangan dengan jadwal tidur-bangun manusia. Selidik punya selidik, shift malam akan mengganggu ritme sirkadian tubuh kita. Nah, hal inilah yang menjadi biang keladinya.

Selain itu, bekerja di malam hari juga bisa menurunkan kadar serotonin (hormon pengantar tidur) dan mengganggu neurotransmitter serta saraf pusat yang membantu mengatur tidur seseorang.

4. Perubahan hormon

Menopause, menstruasi, dan kehamilan merupakan beberapahal yang sering menganggu tidur tiap wanita. Nah, masalah perubahan hormone yang terjadi inilah yang kerap mengganggu tidur mereka.

Menurut National Sleep Foundation, sekitar 40 persen wanita perimenopausal (orang-orang yang berada dalam masa transisi menopause) memiliki masalah tidur yang membuatnya terjaga dan menganggu kaulitas tidur mereka.

5. Penyakit

Sering kali kondisi medis menjadi penyebab dari buruknya kaulitas dan kuantitas tidur seseorang. Penyakit paru-paru atau asma, misalnya. Kedua penyakit ini akan membuat kita sesak napas, terutama menjelang pagi hari.

Tak hanya itu saja, pernapasan yang tak normal juga bisa menganggu tidur seseorang. Nah, pernapasan abnormal ini bisa disebabkan karena gagal jantung. Selain itu, insomnia juga bisa disebabkan karena efek samping dari penyakit parkinson dan gangguan neurologi lainnya.

Artikel Terkait