Setelah ditampilkan, ogoh-ogoh akan dikirim kembali ke masing-masing daerah untuk diarak keliling kampung dan kemudian ogoh-ogoh ini dimusnahkan dengan cara dibakar.
Ogoh-ogoh diarak keliling kampung dengan tujuan agar wilayah sekitar terbebas dari angkara murka.
Pembakaran Ogoh-ogoh untuk pertanda memusnahkan segala angkara murka.
Dengan dibakarnya ogoh-ogoh maka selesailah ritual Tawur Agung Kesanga dan umat Hindu telah siap untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian yang dimaknai dengan tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelangun), tidak melakukan pekerjaan sehari-hari (amati karya), dan tidak bersenang senang (amati lelanguan) selama sekurangnya 24 jam, dimulai dari matahari tenggelam hingga matahari terbit.
Penulis | : | Kurniawan Adi Nugroho |
Editor | : | Kurniawan Adi Nugroho |
KOMENTAR