Intisari-Online.com – Cengkih (Syzygium aromaticum, syn Eugenia aromaticum) adalah kuncup bunga dari pohon cengkih. Biasanya berwarna merah muda, tapi berubah warna menjadi cokelat dalam keadaan kering. Cengkih berasal dari kepulauan Maluku yang dikenal sebagai kepulauan rempah-rempah di masa lalu. Penghasil cengkih terbesar di dunia saat ini adalah Zanzibar dan ditanam secara komersial di negara lain seperti India, Brazil, Madagaskar, Hindia Barat, serta Sri Lanka.
Nutrisi yang terkandung dalam cengkih, antara lain, kalsium, magnesium, serat, vitamin C, kalium, serta vitamin K.
Apa saja kandungan dalam cengkih yang dapat berfungsi sebagai obat? Kita simak laporan dari Lifemojo ini.
- Anti jamur. Senyawa kimia yang disebut eugenol, diekstrak dari minyak atsiri cengkih memiliki sifat anti-jamur. Senyawa ini ditemukan secara khusus efektif terhadap jamur seperti Trichophyton mentagrophytes (penyebar gatal, kutu air, kurap dan infeksi jamur kronis) dan Microsporum canis (penyebab kurap kepala) dermatofit. Pengujian juga membuktikan efektivitas minyak atsiri cengkeh terhadap infeksi jamur termasuk candida.
- Analgesik. Senyawa eugenol juga bersifat analgesik, anti-inflamasi, anestesi lokal dan anti-bakteri. Itulah alasan mengapa cengkih digunakan dalam kedokteran gigi. Cengkih digunakan sebagai semen gigi, pasta, pengisi atau sebagai bahan restorasi. Minyak cengkih mengandung komponen lain yang juga menunjukkan sifat anestesi lokal, yang disebut beta-kariofilen. Minyak cengkih juga efektif sebagai obat untuk sakit gigi. Gunakan 1 – 2 tetes minyak cengkih pada bola kapas dan gosok gigi untuk pertolongan. Cengkih mengandung flavonoid, termasuk kaempferol dan rhamnetin, yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan.
- Pencegahan diabetes. Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan di Experimental Biology 2006 di San Francisco, beberapa gram cengkih per hari (setara dengan 1 – 2 butir cengkih) dapat membantu memperbaiki fungsi insulin, menurunkan glukosa, total kolesterol, LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida pada penderita diabetes tipe 2.
- Fungsi afrodisiak. Sejak zaman kuno, cengkih telah digunakan sebagai obat afrodisiak untuk pengobatan gangguan seksual pria dan hasilnya telah terbukti.
- Efek antispasmodic. Minyak cengkih sebagai antispasmodic membantu kram yang bisa terjadi pada jaringan otot. Dapat digunakan untuk mengobati kolik, gas, dan kembung.
- Anti-kanker. Menurut sebuah penelitian dariKolkata Chittarajan National Cancer Institute, yang meneliti efek cengkih pada kanker paru-paru, cengkih menghambat pertumbuhan sel abnormal pada paru-paru tikus. Penelitian ini juga menemukan, cengkih menggagalkan perkembangan sel pra-ganas yang mulai mengancam kanker paru-paru tikus. Tim peneliti dari Universitas UAE juga melaporkan, ekstrak cengkih mengandung senyawa yang memiliki kemampuan membunuh sel kanker dalam tubuh manusia. Penemuan ini dipresentasikan pada Konferensi Tahunan Penelitian ke-10 di UAE.
- Anti-bekuan darah. Eugenol juga bertindak sebagai inhibitor trombosit dan karenanya mencegah pembentukan bekuan darah.
Tidak diragukan lagi, cengkih sebagai bumbu serbaguna menawarkan berbagai manfaat gizi. Namun ada laporan juga reaksi alergi terhadap cengkih dan eugenol. Karena itu bagi anak-anak, ibu hamil dan menyusui sebaiknya menahan diri memakai suplemen cengkih.