Intisari-Online.com – Olahraga merupakan salah satu cara terbaik anak-anak bisa tetap sehat. Namun, seiring dengan manfaat latihan fisik secara teratur, datanglah risiko. Tubuh anak-anak masih tumbuh, sehingga potensi kerusakan pada tulang, tendon, otot, dan ligamen lebih besar daripada orang dewasa. Tulang yang sedang tumbuh dan jaringan di sekitarnya masih lemah membuat anak sangat rentan terhadap cedera. Cedera yang dapat menyebabkan hanya kerusakan kecil pada orang dewasa dapat menyebabkan cedera serius dan patah tulang pada anak yang sedang berkembang. Anak-anak yang berolahraga kontak juga berisiko trauma pada saraf tulang belakang dan leher.
Berikut ini beberapa tips menjaga anak-anak terhindar dari cedera olahraga, seperti dimuat di rd.com.
- Kunjungi dokter anak. Untuk pemeriksaan fisik sebelum memulai olahraga.
- Pastikan semua peralatan olahraga dan lapangan bermain aman dan terjaga dengan baik. Lebih dari 200.000 cedera terjadi pada peralatan bermain setiap tahun, dan peralatan tanpa jaminan atau rusak dapat meningkatkan risiko. Periksalah bidang bermain tidak penuh dengan lubang dan yang mungkin menyebabkan anak-anak jatuh.
- Orang dewasa yang memenuhi syarat harus mengawasi setiap kegiatan olahraga anak-anak. Pilihlah tim yang memiliki komitmen yang sama untuk pencegahan keselamatan.
- Periksa apakah pelatih anak Anda dilatih pertolongan pertama dan CPR. Serta memiliki dasar untuk menanggapi situasi darurat. Pelatih harus berpengalaman dalam penggunaan tepat dari peralatan dan menegakkan aturan tentang penggunaan peralatan.
- Pakaikan pakaian yang tepat. Dalam cuaca panas, anak-anak harus mengenakan pakaian tipis, berwarna terang. Jangan lupa gunakan tabir surya. Pastikan juga sepatu anak sesuai dengan aktivitasnya.
- Bantulah anak untuk pemanasan. Pemanasan mempersiapkan otot-otot, tendon, ligamen, sendi, dan jantung untuk berolahraga.
- Gunakan sesuai dengan ukuran alat keselamatan dan alat pelindung. Yang tepat untuk olahraga tertentu. Pastikan anak-anak memahami penggunaan yang benar dari alat pelindung.
- Jangan dorong anak-anak memainkan olahraga yang tidak siap mereka mainkan. Pastikan anak-anak tahu cara bermain olahraga sebelum masuk ke lapangan untuk bermain.
- Jangan mendorong anak untuk berolahraga jika dia merasa tidak nyaman atau fisiknya tidak mampu berpartisipasi dalam olahraga. Demikian juga tidak pernah mendorong seorang anak yang terluka saat bermain untuk melalui rasa sakit dari cedera.
- Masukkan dalam kelompok sesuai dengan berat, ukuran keterampilan, dan bukan usia kronologis. Khususnya untuk olahraga kontak. Kadang-kadang anak-anak yang lebih kecil melakukan di luar kemampuan mereka untuk bersaing dengan rekan-rekan yang lebih besar dan kuat, hingga mengakibatkan peningkatan risiko cedera.
- Jika anak lelah atau sakit, jangan berikan ijin untuk bermain olahraga.
- Selalu cari perawatan medis ketika seorang anak terluka, atau gejala persisten yang mengganggunya atau kemampuannya bermain.
- Jauhkan anak dari dehidrasi. Anak harus minum segelas air 15 menit sebelum mereka mulai berolahraga. Jika cuaca hangat, pastikan mereka minum air setiap 20 menit selama aktivitas.
- Pastikan anak punya waktu untuk menenangkan diri. Beri dia beberapa menit untuk memperlambat kegiatannya sebelum berhenti, dan tunggu sampai kulitnya kering dari keringat sebelum membawanya ke ruang ber-AC.