Intisari-Online.com Kehilangan waktu tidur ternyata dapat memberi akibat buruk bagi tubuh yakni terganggunya sistem kekebalan karena jumlah sel darah putih terus meningkat melewati batas wajar.
Temuan ini mengacu pada sebuah penelitian di Belanda. Para peneliti membandingkan jumlah sel darah putih 15 pemuda yang kondisinya tidak terlalu sehat dan sedang mengalami gangguan tidur. Selama penelitian, setiap tiga jam sekali selama 48 jam, darah mereka diambil untuk dijadikan contoh.
Hasil penelitian menunjukan, mereka yang tidak tidur selama 29 jam mengalami kenaikan jumlah granulosit, salah satu jenis sel darah putih secara signifikan.Jumlah sel darah putih yang biasanya berfluktuasi ketika seseorang sedang beraktivitas, justru hanya mengalami kenaikan ketika seseorang kekurangan waktu tidur.
Leukosit, nama lain dari sel darah putih, yang diproduksi oleh sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikuloendotelium ini bertugas untuk “memakan” kuman penyakit dan benda-benda yang dianggap asing seperti bakteri. Itu manfaat baiknya. Namun, apabila jumlahnya berlebihan, sel darah putih dapat membahayakan tubuh karena rentan menimbulkan penyakit seperti leukemia. Dalam kondisi ini, sel darah putih tidak lagi berperan sebagai pelindung tubuh, tapi justru merusak dengan cara menyerang trombosit (keping darah) dan eritrosit (sel darah merah).
Meski jumlah leukosit yang berlebihan dapat membahayakan tubuh, jumlah kenaikannya belum bisa dikaitkan dengan munculnya penyakit. Selain itu, penelitian ini masih dilakukan dalam skala kecil sehingga penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan. Walau begitu, kekurangan tidur sendiri dapat menyebabkan obesitas dan beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan kanker payudara. Jadi, tidak ada alasan untuk mengurangi waktu tidur Anda. (MyHealtNewsDaily)