Intisari-Online.com – Sering kali orang mengajukan pertanyaan seperti halnya sebuah iklan sebuah produk minuman kesehatan, “Sarapan? Mana sempat?” Lalu, orang mencari hal yang praktis untuk sekadar mengisi energi di pagi hari.
“Di dunia ini tidak ada yang praktis,” kata Dr. Tan Shot Yen, M.Hum dalam sebuah seminar dan peluncuran buku keempatnya, Sehat Sejati yang Kodrati. Hidup kita tidak ada yang praktis, semua harus melalui sebuah proses, tambahnya.
Wanita mengalami menstruasi selama berbulan-bulan. Kita dilahirkan dari ibu yang harus hamil selama 9 bulan. Kehamilan disebabkan oleh hubungan seksual antara suami-istri sehingga bertemunya sperma dan sel telur. Ketika akan melahirkan pun, sang ibu harus mengalami proses hingga ia dapat melahirkan bayinya dengan selamat.
Demikian halnya dengan sarapan. Mengapa harus mencari yang praktis hasil dari teknologi? Kita bisa kok menyiapkan sarapan yang bergizi seimbang dari bahan-bahan yang sehat meskipun dibuat dengan lebih sederhana. Secangkir susu tanpa lemak, semangkuk havermut, dan sebuah pisang, sebenarnya cukup untuk sarapan. Bila ingin lebih lengkap, tambahkan seporsi protein untuk menambah energi tubuh, dengan sebutir telur rebus, misalnya.
Tubuh kita telah diciptakan Tuhan dengan berbagai makanan yang sudah pula disediakanNya. Jadi, jangan mencari yang serba praktis untuk sehat lebih lama.