Diet Detoks Berbahaya!

K. Tatik Wardayati

Editor

Diet Detoks Berbahaya!
Diet Detoks Berbahaya!

Intisari-Online.com – Untuk menurunkan berat badan, banyak orang mencoba melakukannya dengan cara instan. Misalnya mengonsumsi minuman sehat seperti jus buah tanpa asupan makanan yang seimbang. Banyak yang percaya bahwa cara ini cukup sehat, namun lainnya mengatakan ini adalah cara yang buruk untuk menurunkan berat badan.

Diet detoks adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan dengan mengonsumsi cairan, seperti jus buah atau sayuran, dan tentu saja dalam jumlah yang cukup. Sayangnya, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang tidak disertai dengan kebutuhan gizi tubuh seperti protein dan lemak sehat.

Hasil dari diet ini memang menunjukkan perubahan dengan cepat. Tetapi efeknya tidak akan berlangsung lama. Jika selama satu minggu tubuh tidak mendapatkan protein dan asupan lemak kurang dari 1.000 kalori per hari, tentu saja, tubuh akan mengeluarkan reaksi yang cukup berbahaya.

Seperti dikutip dari Womenshealth, ada mekanisme detoksifikasi jus buah yang berpotensi berbahaya.

Setelah tegukan pertama

Dalam diet detoks, ketika kita mulai minum jus buah, itu berarti tubuh benar-benar dalam keadaan lapar. Sinyal lapar di otak mulai menanggapi masuknya jus buah yang kita konsumsi. Hanya mengonsumsi sayuran saja juga bukan ide baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Ini karena, ketika kita mengonsumsi makanan manis, seperti jus buah, kinerja pankreas menjadi sedikit terganggu. Melalui pankreas, insulin didorong keluar. Mengubah gula dalam bentuk jus menjadi glukosa dalam sel tubuh.

Setelah 30 menit

Kita akan mulai merasa pusing. Ini adalah tanda bahwa sel-sel mulai menyerap glukosa dan kadar gula darah juga mulai menurun. Bukan hanya itu, jika kita tidak mengasup kalori dalam jangka pendek, tubuh akan berhenti memasok glikogen pembentuk energi. Kemudian menyimpannya dalam hati dan otot.

Hari kedua

Jika kita memilih menurunkan berat badan dengan cara ini, hanya dengan minum jus buah atau sayuran saja, tentu saja, produksi insulin akan melonjak. Tubuh akan kehilangan glikogen dan akan membuat kita merasa lemah dan lesu. Jika pasokan kalori menipis dalam tubuh, tubuh akan memanfaatkan beberapa sumber kalori lain untuk menghasilkan energi. Tubuh akan mengambil langsung dari sumber otot (trigliserida). Meskipun kita berolahraga, jika melakukan diet seperti ini, kita akan kehilangan massa otot.

Hari ketiga

Bukan hanya tubuh yang tidak nyaman. Otak, juga tidak akan bahagia. Ini karena ketika kita melakukan diet detoks, otak akan sedikit keluar dari kendali. Kita mungkin merasa sedikit emosional (marah-marah) dan sulit untuk fokus. Selain itu, otak juga akan mengalami kekurangan asam amino. Asam amino adalah bahan baku yang diperlukan sebagai neurotransmitter untuk menjaga mood. Setelah tiga hari, protein dalam otot juga akan terurai menjadi amonia dan asam urat yang kemudian dapat menyerang pembuluh darah. Diet detoks rutin tanpa asupan makanan, juga dapat menyebabkan gangguan ginjal dan membuat Anda rentan terhadap diare.

Hari keempat

Hanya cairan dalam bentuk jus tanpa makanan lain yang diproses oleh tubuh, menyebabkan villi (jonjot-jonjot usus) di usus kecil tidak mampu bekerja maksimal dalam menyerap nutrisi. Usus kecil hanya akan mendapatkan sedikit serat makanan, dan kemudian akan membawanya ke darah. Inilah awal dari pengurangan atau penyusutan jaringan otot akibat asupan makanan yang buruk.

Pada hari kedelapan

Setelah diet detoks teratur, tubuh akan cenderung kehilangan banyak otot. Bahkan jika kita kembali ke rutinitas makan. Massa otot akan membakar kalori lebih sedikit. Hasilnya, kita akan mengalami diet yo-yo.