Berolahraga Kala Puasa

Agus Surono

Editor

Berolahraga Kala Puasa
Berolahraga Kala Puasa

Intisari-Online.com - Ingin menurunkan berat badan dengan memanfaatkan momen puasa? Saat puasa memang pola makan berubah sehingga bisa dijadikan sebagai langkah pertama menurunkan badan. Namun seandainya dengan perubahan pola makan itu berat badan masih juga tidak turun setelah sebulan penuh berpuasa, pasti ada sesuatu yang kurang.

Apakah aktivitas fisik kita berkurang cukup signifikan selama puasa? Bagi Anda yang terbiasa berolahraga secara rutin, apakah selama bulan puasa Anda justru berhenti berolahraga? Kalau jawabannya ya, itulah penyebabnya.

“Walau asupan makan berkurang, olahraganya jangan berhenti,” ujar dr. Michael Triangto, Sp.KO (Spesialis Kedokteran Olahraga) dari Slim+Health Sports Therapy.

Jalan-jalan di seputar lingkungan rumah sehabis sahur atau shalat subuh tak bisa menggantikan olahraga rutin kita. “Pilihlah olahraga aerobik dengan intensitas ringan, berulang-ulang dalam waktu panjang macam jalan cepat, lari-lari kecil (joging), bersepeda, atau berenang. Pilihlah waktu sekitar setengah jam menjelang berbuka,” saran dr. Michael.

Bila belum terbiasa berolahraga setiap hari, lakukanlah secara bertahap. Misalnya, jalan kaki 2 – 3 kali seminggu selama 30 menit. Pilih waktunya sekitar satu jam sebelum berbuka, sehingga ketika berkeringat, segera tergantikan saat berbuka. Atau, 2 – 3 jam setelah berbuka pertama agar terhindar dari kekurangan cairan dan gula darah.

Aktif bergerak juga bisa diartikan menambah kegiatan keseharian lebih dari biasanya. Ada semacam tradisi tahunan di sini, seminggu sebelum dan sesudah Lebaran, pembantu rumah tangga cuti mudik. Manfaatkanlah masa itu untuk beraktivitas. Mencuci baju, menyiram tanaman, mengepel lantai, atau mencuci mobil merupakan sebagian kegiatan yang bisa kita lakukan sembari menunggu saat berbuka puasa. Kita bisa berbagi tugas itu bersama anggota keluarga lain.

Dari sahur dan berbuka dengan wajar saja (konsumsi kalori akan berkurang 20 – 30 persen) berat badan bisa turun sampai 5 persen. Nah, ditambah dengan acara keluar keringat tadi, tentu semakin besar penurunan berat badan. Tak perlu khawatir akan kehabisan energi, sebab penelitian menunjukkan, tubuh manusia dapat bertahan tanpa makan selama dua minggu asal tetap minum atau masih bisa hidup selama seminggu tanpa minum.

Berbekal tekad bulat, kita bisa memperpanjang pengurangan kalori dengan target penurunan berat badan 5 – 10 persen dalam tempo enam bulan. Untuk jangka panjang, berat badan bisa dipertahankan turun dan tidak naik lagi atau mengalami efek yoyo.

Semua berawal dari puasa. (Intisari)