Advertorial

Inilah 'Harta Karun' Kuno yang Ungkap Kehidupan Misterius Orang-orang Hilang di Skotlandia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Sebuah "harta karun" artefak kuno digali dari Pantai Moray di timur laut Skotlandia.

Harta karun itu menjelaskan bagaimana kehidupan masyarakat yang hilang dan mungkin telah mati pada ribuan tahun yang lalu.

Karena mereka tidak meninggalkan catatan tertulis, arkeolog telah menjuluki mereka "orang-orang yang hilang".

Para arkeolog pun menggunakan harta karun itu sebagai satu-satunya petunjuk untuk mengungkap seperti apa kehidupan, pengaruh, dan budaya mereka.

Baca Juga:Inilah Gonzales si Raksasa Gulat yang Berseteru Terus Menerus dengan Lawan hingga Kematiannya

Situs penggalian dilakukan di kawasan yang disebut "midden".

Yakni kawasan yang diyakini para arkeolog telah dibumi hanguskan oleh kobaran api pada saat invasi Viking pada abad ke-10.

Hal yang menarik di sini adalah adalah betapa segalanya masih awet bahkan benda-benda seperti tulang hewan yang seharusnya sudah lapuk dan menghilang.

Tim peneliti juga menemukan lapisan papan ek kompleks yang digunakan untuk menyimpan perhiasan, rambut, dan peniti pakaian.

Ternyata, teknik yang melindungi semua harta karun dan menjadikannya awet adalah pembakaran oleh api.

"Lapisan yang ditempatkan pada dinding itu dibakar dan arang dapat melestarikan semua benda dalam detail yang menakjubkan," kata arkeolog Dr Gordon Noble.

Baca Juga:Seram! Inilah Propaganda Berdarah Romawi yang Menghantui Bangsa Skotlandia

Hal itu membuatnya terawat dengan baik sehingga memungkinkan para arkeolog untuk mengambil sampel penanggalan karbon.

Noble mengepalai Northern Picts Project di Universitas Aberdeen dan, bersama timnya, telah bekerja di situs Burghead, Skotlandia, sejak 2015.

Dalam waktu itu mereka menemukan rumah panjang Pictish dan koin Anglo Saxon yang berasal dari abad ke-9.

Pada bulan April, para peneliti kembali untuk meneruskan proyek arkeologi yang sebelumnya telah dimulai.

Tim berharap untuk dapat meneruskan melakukan penggalian.

Namun mereka sebenarnya berpacu dengan waktu.

Menurut Noble, erosi pesisir menjadi masalah yang nyata bagi mereka untuk menyelamatkan artefak-artefak kuno yang ada.

Baca Juga:Turki 'Ngotot' Ingin Serang Israel, Militer AS pun Pontang-Panting Mencegahnya

Artikel Terkait