Advertorial

Inilah Gonzales si Raksasa Gulat yang Berseteru Terus Menerus dengan Lawan hingga Kematiannya

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Asian Games 2018 akan diselemggarakan di Jakarta dan Palembang nanti pada Agustus hingga September.

Salah satu cabang olahraga yang diperlombakannya adalah gulat.

Dalam dunia pergulatan sendiri dikenal seorang legenda yang disebut Gonzales si raksasa.

Dia adalah Jorge González, pemain bola basket Argentina yang kemudian menjadi pegulat profesional.

Baca Juga:Sepele Tapi Banyak yang Belum Tahu, Inilah Perbedaan Karedok, Gado-gado, dan Lotek

Jika Anda bertanya-tanya dari mana asal julukan Gonzales si raksasa itu didapat, tentu dari ukuran tinggi badannya yang mencapai 2,4 meter.

Bahkan mungkin Gonzales adalah pegulat tertinggi yang pernah menginjakkan kaki di ring WWE (World Wrestling Entertainment).

Setelah mendalami dunia basket dengan singkat, Gonzales ditawari pekerjaan sebagai pegulat profesional dengan World Championship Wrestling (WCW).

Dengan itu dia memulai debutnya pada tahun 1990.

Baca Juga:Cuma Dijual Rp5 Jutaan, Inilah 3 'Fitur Mewah' Xiaomi MI 8 yang Biasa Dijumpai Pada Ponsel Harga Rp10 Jutaan ke Atas

Kemudian pada 1993, Gonzales beralih ke World Wrestling Federation dan mulai menumbuhkan janggut.

Dia membuat debut WWFnya di Royal Rumble dengan mengalahkan Undertaker.

Lawannya yang akan terlibat perseteruan panjang dengannya kelak.

Kekalahan Undertaker pada pertandingan di Rumble terbalaskan dengan pertandingan di Wrestlemania IX di mana Gonzales didisfikualisasi karena ketahuan menggunakan lap yang dibasahi dengan kloroform untuk menjatuhkan Undertaker.

Baca Juga:Sniper Israel Tak Pernah Salah Sasaran, Mungkinkah Razan al Najjar 'Sengaja' Ditembak Karena Alasan Ini?

Pasangan ini terus menerus berseteru sampai hingga Undertaker mengalahkan Gonzales lagi.

Gonzales segera kehilangan plotnya di WWE, terakhir muncul di WWF pada 4 Oktober 1993.

Gonzales memiliki masalah dengan ginjalnya dan menghabiskan hari-hari terakhirnya di kursi roda sebelum menyerah di kota kelahirannya San Martin, Argentina, karena komplikasi diabetes.

Si raksasa meninggal pada usia empat puluh empat tahun.

Meskipun dia belum pernah memenangkan kejuaraan di WWE, atlet ini berdiri tegak di atas ring menjulang di atas lawan-lawannya merasakan riuh tepuk tangan penggemar yang mengukuhkannya sebagai raksasa.

Baca Juga:TNI AU Bentuk Komando Operasi Baru di Papua yang Siap Tempur Demi Raih Keunggulan Udara dan Siap Hadapi Ancaman Australia

Artikel Terkait