Intisari-Online.com – Jadi Nagyvary tetap berkarya, malah sejak tahun 1988 lembaganya mendapat suntikan dana 275.000 dolar AS (sekitar Rp 528 juta) untuk memproduksi massal biola baru buatan Texas, namun kualitas bunyinya seindah biola Strad dan Guarnerius asli. Kini kebanyakan biola buatan Texas, itu disumbangkan ke beberapa kolese musik dan universitas. Tetap saja masih banyak yang segan memakai biola Nagyvarius.
--
"Saya menyaksikan begitu banyaknya musisi muda yang memerlukan instrumen yang baik. Sayangnya alat musik yang bagus suaranya itu mahal, anak-anak muda ini takkan mampu membelinya. Justru dengan sumbangan biola buatan Nagyvary dan rekan-rekannya, mereka bisa memperoleh biola profesional," kata satu stafdi sana.
Kini di dunia orkestra dan musik klasik, memang biola Strad dan Guarnerius tetap menjadi patokan gengsi dan status sang pemain, atau juga pemilik atau kolektornya. Sebab memiliki biola antik ternama itu, artinya status simbol sang pemilik akan cemerlang setenar memiliki kendaraan antik Bentley atau Ferrari.
Apalagi sejarah musik klasik juga mencatat antara lain: Viotti yang terkenal itu selalu tampil sambil menggesek biola buatan Stradivari, atau Paganini yang dianggap "setan perayu" wanita dengan gesekan maut biola buatan Guarneri.
"Biola antik asli, entah bikinan Stradivari, Guarneri atau bahkan buatan Nicolo Amati dari Cremona, juga Jacob Stainer dari Austria, sebetulnya hanya cocok untuk gengsi dan benda koleksi saja, walau saya tahu harganya sudah mencapai 1 juta dolar AS lebih," kata Nagyvary. "Biola itu tak cocok dipakai lagi di zaman sekarang."
Ahli ini menyampaikan beberapa keberatan pemakaian biola antik, berdasarkan kumpulan pendapat rekan-rekannya. Katanya, bentuk biola tua ini memiliki "anatomi" yang tak cocok, misalnya "leher" biola itu terlalu panjang dan kecil, juga suara resonansi biola buatan abad-abad lalu itu terlalu lemah dan tak sanggup mengisi ruang konser besar. Selain itu, kayu biola kuno itu sudah terlalu lama terkena oksidasi, bahkan biola antik yang direstorasi ahlinya sekalipun, hanya memperbaiki keutuhan bentuk biola, tanpa memperbaiki keaslian suaranya. "Saya rasa, dari sekitar 650 biola Strad asli yang ada di dunia, paling-paling hanya ada 50 yang masih layak dipakai di konser besar. Lalu sekitar 150 biola antik itu masih bersuara baik, tapi pemusiknya segan memakai. Kira-kira 100 biola Strad lainnya hanya berbunyi cukupan saja, selebihnya hanya sebagai koleksi biola antik yang mahal," kata Nagyvary.
Ahli biola kontroversial ini menyatakan tak menyesal dengan profesinya sebagai "tukang" biola. Juga sebagai pengelola lembaga perielitian biola nonprofit sejak tahun 1980, Nagyvary yang sebenarnya
ahli kimia medis hanya berkomentar, "Saya sudah lelah mengeluarkan pendapat dan berkata-kata, bahkan menghabiskan waktu menciptakan obat baru, namun hasilnya tak mampu menyembuhkan pasien penyakit kanker," katanya. "Bikin biola, artinya saya takkan banyak bicara lagi. Sebab saya sudah berkata-kata melalui suara instrumen itu sendiri."
--
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 1992, dengan judul asli Biola Stradivarius Disaingi Nagyvarius.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR