Intisari-Online.com - Sebuah pulau kecil dan terpencil menyajikan pemandangan yang membingungkan. Pulau misterius di Siberia yang nyaris tidak tersentuh peradaban ini dikenal sebagai Por Bajin atau Por-Bazhyn.
Terletak di antara dua wilayah Siberia, Sayan dan Altai, serta dekat dengan perbatasan Mongolia, kawasan reruntuhan ini benar-benar belum terjelaskan apa dan siapa yang membuatnya.
Meski pada pandangan pertama terlihat seperti benteng, dengan dinding yang menjulang dan barisan “bangunan” yang rapi, kita masih akan merasa bingung ketika kita melihatnya lebih dekat.
Para ahli percaya struktur rerntuhan berusia 1300 tahun pada awalnya merupakan istana musim panas atau biasa. Meski itu baru sebatas asumsi karena belum ada yang mampu membuktikannya.
Pertama kali dieksplorasi pada 1891, situs ini baru benar-benar mendapat sedikit “kunci jawaban” dari misterinya pada 2007. Ketika itu, para ahli menemukan adanya pengaruh budaya China di Por Bajin. Hal itu merujuk pada penggunaan genteng tertentu serta metode bangunan yang dekat dengan peradaban China kuno.
The Por-Bajin Cultural Foundation, situs resmi untuk kompleks reruntuhan ini, memberi pernyataan sekaligus pertanyaan: “Nampakany Por Bajin dibangun pada periode Uighur Khaganate (744-840). Namun, belum jelas apa tujuan mereka membangun benteng di tempat terpencil yang jauh dari pemukiman besar atau pun rute perdagangan.
"Belum jelas juga apakah Por-Bajin merupakan benteng pertahanan, kuil umat Buddha atau sekadar tempat tinggal musim panas. Bahkan ada versi yang menyatakan adanya observatorium kuno di dalamnya. Arsitekturnya yang menyerupai benteng juga tetap menghasilkan banyak pertanyaan.
Tujuan dari dibangunnya Por Bajin bukan satu-satunya misteri. Siapa yang membangunnya serta mengapa wilayah tersebut ditinggalkan (karena tidak ada bukti penyerangan) tetap membuat Por Bajin menjadi pulau misterius di Siberia yang nyaris tidak tersentuh peradaban modern.