Intisari-Online.com - Teknologi laser menjawab kegundahan orang yang ingin melenyapkan tato permanennya. Tapi ada pemahaman yang kurang tepat mengenai terapi laser ini. Di bawah ini adalah beberapa mitos dan fakta sebenarnya.
(Sejarah Tato dan Simbol Status Sosial di Inggris) Mitos 1: Satu jenis laser bisa menghilangkan semua jenis tato.
Faktanya, paling tidak ada lima jenis laser dengan panjang gelombang yang berbeda untuk menghilangkan berbagai warna tinta tato dengan aman dan tuntas. Biasanya, sekali penghapusan, dibutuhkan paling tidak dua atau lebih jenis sinar laser. Jangan percaya kalau ada klinik yang mengaku punya satu jenis laser yang bisa menghilangkan semua jenis warna tato.
Mitos 2: Proses menghilangkan tato lebih menyakitkan ketimbang membuat tato.
Untuk tato ukuran kecil (misalnya tato alis), di bagian tato disuntikkan bius lokal dulu. Untuk ukuran yang lebih besar, dengan cara mengaplikasikan krim pemati rasa di bagian tato sebelum dilaser. Pada saat ditembak laser, bagian kulit juga didinginkan dengan pendingin. Sensasi sakitnya juga berbeda, antara luka tusukan jarum yang berulang dengan luka karena panas. Walaupun ada rasa sakit yang ditekan dengan bius dan pendingin, rasa sakit ketika menghilangkan tato tidak lebih menyakitkan daripada membuat tato.
(Fakta-fakta Mengejutkan Tentang Bahaya Tato yang Menyeramkan)
Mitos 3: Menghilangkan tato menyebabkan luka parut.
Luka parut menjadi ketakutan utama karena dibawa seumur hidup. Tapi sama seperti prosedur medis yang lain, selain ada risiko, ada juga faedahnya. Risiko terjadinya jejak luka pada tato yang dilaser sekitar 5%, yang bergantung pula pada perawatan pascatindakan laser. Selain itu, bagi orang dengan “bakat” keloid yang tinggi, persentasenya bisa lebih besar.
Mitos 4: Krim bisa menghilangkan tato.
Saat ini banyak diiklankan krim yang mampu menghapus tato permanen. Faktanya, aplikasi krim yang hanya di permukaan kulit tidak akan menghapus tinta tato secara total, karena posisi tinta tato yang ada di bawah lapisan kulit. (trlaser.com)