Tips Menenangkan Bayi Menangis

K. Tatik Wardayati

Editor

Tips Menenangkan Bayi Menangis
Tips Menenangkan Bayi Menangis

Intisari-Online.com – Ketika bayi menangis, kita merasa ingin menangis juga. Kita cenderung mencari tahu apakah karena rasa sakit atau ketidaknyamanan. Bayi akan menangis untuk alasan yang berbeda-beda, ketika mereka lapar, ketika mereka merasa tidak nyaman karena popoknya basah atau alasan lain, ketika mereka merasa takut, dan ketika mereka sakit. Bahkan bayi bisa menangis hanya untuk menarik perhatian kita.

(Kebiasaan-kebiasaan Zaman Dulu saat Terjadi Gerhana Matahari: Masayarakat Indian Memaksa Bayi Menangis dan Membetot Telinga Anjing)

Menenangkan bayi yang menangis kadang-kadang sulit. Menghibur bayi bisa merupakan proses “trial and error”. Cobalah beberapa tips dari Lifemojo berikut untuk menenangkan bayi menangis.

  • Popok basah mungkin mengganggu bayi. Yang terbaik untuk dilakukan tentu saja menggangi popok dan melihat apakah benar-benar ini masalahnya.
  • Tawarkan sebotol susu hangat atau cobalah untuk menyusui. Lihatlah apakah bayi memang lapar.
  • Pastikan pakaian bayi kita cocok untuk cuaca sekarang ini.
  • Ketidaknyamanan pakaian bayi di daerah bahu dan kaki dapat membuatnya menangis. Cobalah untuk mengganti pakaiannya.
  • Bayi mungkin menangis jika ada orang “asing” yang menggendongnya. Perkembangan baru di sekelilingnya juga membuat dia merasa takut. Dalam beberapa kasus, jika bayi bangun dari tidur dan menemukan dirinya dalam sebuah ruangan gelap, mereka mulai menangis. Cobalah membuat kontak mata dengan bayi.
  • Jika bayi terluka, maka dia akan menangis. Tanggung jawab kita sebagai orangtua, memastikan bahwa bayi berada dalam lingkungan yang aman.
  • Jika bayi menangis dan menarik kakinya ke atas menunjukkan tanda-tanda sakit perut. Berikan sedikit minyak mint pada perutnya untuk menenangkannya.
  • Ketika bayi lelah, dia akan menangis. Biasanya dalam kasus ini, setelah memeluknya sebentar dan memberinya sesuatu untuk dimakan dia akan tertidur dan jelas saja tangisannya berhenti.
  • Bayi menyukai perasaan hangat. Memegang bayi dekat dengan tubuh kita dan memeluknya dapat memberikan rasa kepastian dan kehangatan serta membantunya tenang.
  • Bayi merasa nyaman dan hangat ketika dalam rahim. Kita mungkin perlu meniru hal yang sama untuk mengatasi kerewelannya. Cobalah bungkus bayi dengan selimut untuk memberinya perasaan nyaman seperti di dalam rahim.
  • Dengan lembut, ayun bayi di tangan kita atau tempatkan bayi dalam buaian atau ayunan yang membantu bayi tidur dengan gerak berirama lembut.
  • Memainkan musik lembut atau menyanyi lagu pengantar tidur juga bisa membantu kenyamanan bayi menangis.
  • Ide lain untuk menenangkan bayi rewel adalah mengajaknya berkendara. Selain menenangkan, gerakan di dalam mobil bisa menidurkan mereka.
  • Pindahkan bayi ke posisi baru.
  • Mengatur punggung untuk posisi tidur yang sempurna. Ruangan yang remang-remang dengan menyalakan kipas menciptakan suasana yang nyaman. Suara latar belakang yang lembut juga kadang-kadang bisa membantu.
  • Cobalah tempatkan bayi di atas bahu kita dan dengan lembut menggosok atau menepuk punggung bayi.
  • Cobalah mainan untuk digigit-gigit atau makanan untuk dikunyah, mungkin karena bayi mulai tumbuh gigi jadinya rewel.
  • Cobalah membacakan cerita dengan antusias.
  • Jika bayi kita menangis pada waktu mandi dan kaget karena air, bungkuslah bayi dalam popok atau selimut lembut sebelum membuatnya basah. Lepaskan penutup saat bayi merasa lebih nyaman.
  • Jangan gunakan makanan sebagai solusi untuk mengatasi menangis, terutama jika bayi baru makan. Lebih banyak makanan dapat menambah masalah.
(Dokter Ini Punya Trik Jitu Menghentikan Bayi Menangis dalam Satu Detik)

Bayi yang selalu rewel membuat stres orangtua dan pengasuh bayi. Yang paling penting untuk diingat adalah sebagian besar bayi mengatasi fase rewel dan menangis pada saat mereka berusia 3 bulan. Bayi mungkin menangis untuk membuat kita dan tetangga terjaga sepanjang malam. Saat ia berhenti menangis seiring bertambahnya usia, kita pasti merasa kehilangan. Percaya atau tidak!

Artikel Terkait