Di tiap teras terdapat pola-pola menhir beraturan. Terlihat jelas bahwa batuan itu disusun oleh manusia dengan suatu tujuan. Misalnya di Teras V, terdapat pola menhir melingkar dengan susunan batu di tengahnya.
Menurut Pak Asep, juru kunci Gunung Padang, itu merupakan pandaringan, bahasa Sunda, yang berarti tempat berbaring. Susunan batu di tengahnya menyerupai bantalan kepala. “Ini juga sekaligus sebagai singgasana,” lanjut Pak Asep.
Melihat pemandangan seperti itu, benak mulai menerka-nerka, apa yang dilakukan manusia di sini saat itu? Bagaimana bentuk utuh bangunan ini? Kearifan macam apa yang membuat tempat ini ada? Sejenak, terlintas kedashyatan cerita peradaban manusia di bumi Nusantara.
Penulis | : | J.B. Satrio Nugroho |
Editor | : | J.B. Satrio Nugroho |
KOMENTAR