(Agar Pacaran Tetap untuk Tujuan Saling Mengenal, Bukan Saling Memuaskan Hasrat Seksual)
Penelitian oleh ahli Inggris lainnya sudah menemukan bahwa berhubungan seks secara rutin juga mengurangi separuh resiko kematian dini. Dr. Weeks, mantan kepala bagian psikologi usia lanjut di Royal Edinburgh Hospital mengatakansemua orang harus menyadari manfaat kehidupan percintaan yang sehat.
Dalam penelitian ini, para psikolog menghabiskan waktu sepuluh tahun untuk menanyai ribuan laki-laki dan perempuan di segala umur. Mereka yang tampak lebih muda dibanding usia mereka sebenarnya mengklaim melakukan hubungan seks rata-rata 50% lebih banyak atau tiga kali seminggu.
(Hati-hati, Terlalu Banyak Berhubungan Seks Bisa Bikin Sulit Hamil)
Faktor biologi juga turut berperan, karena saat berhubungan seks tubuh mengeluarkan endorpin sejenis reaksi kimiawi yang membuat tubuh merasa bahagia. Endorpin adalah penghilang rasa sakit alami, mengurangi rasa cemas dan membuat orang lebih mudah tertidur.
Dengan berhubungan seks, sirkulasi darah manusia lebih lancar. Hal ini penting untuk kesehatan jantung dan pertumbuhan kulit. Pertumbuan hormon manusia juga terjadi karena berhubungan seks dan membantu elastisitas kulit, sehingga mengurangi kerutan. Selain itu, seks juga membantu membakar lemak dan melepaskan zat-zat yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Juga mengurangi stres yang bisa meningkatkan kualitas tidur.
Dr Weeks yang menyampaikan hasil penelitian di British Psychological Society beberapa hari lalu, juga menemukan bahwa orang-orang yang tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya menikah dengan pasangan yang lebih muda. Mungkin karena penampilan mereka menutupi usia mereka yang sebenarnya.
Dr Weeks mengatakan, "Pesan saya, berhubungan seks itu bagus." Dia juga akan berbicara dalam konferensi di Colchester, Essex, bahwa orang harus lebih aktif secara fisik dan seksual sepanjang hidup mereka, termasuk yang sudah tua.
Stereotipe orang yang sudah tua adalah mereka sudah pensiun dan masanya sudah lewat. Jadi mereka tidak lagi berhubungan seks. Sesungguhnya ini adalah pandangan keliru. "Kepuasaan seksual adalah penyumbang utama terhadap kualitas hidup, posisinya setidaknya setara dengan komitmen spiritual atau religius dan faktor lainnya. Jadi sikap yang positif terhadap seks yang matang harus lebih banyak dipromosikan."
"Seksualitas jelas-jelas bukan hanya hak prerogatif orang yang lebih muda, dan memang tidak seharusnya demikian." (DailyMail)