Intisari-Online.com – Konsep menjadi ayah pastilah menarik. Namun, bulan-bulan awal kedatangan seorang bayi menjadi sangat berat untuk orangtua baru. Sebagai laki-laki sekarang harus lebih aktif terlibat dalam fase kehidupan bayi mereka. Hal ini kadang-kadang membuat seorang ayah mengalami stres. Kadang-kadang begitu kuat stresnya hingga mereka tidak mampu mengatasinya.
Menurut analisis baru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, sekitar 10 persen ayah mengalami depresi pasca-bayi-lahir. Penelitian ini melibatkan 28.000 responden.
Bagaimana menanggulangi stres sebagai ayah baru?
Beberapa modifikasi gaya hidup bisa dimasukkan untuk mengurangi stres yang dialami oleh ayah baru dan penuh harap. Kita akan melihat beberapa sumber stres dan tips untuk menguranginya.
Tips: Ide yang baik untuk membantu di rumah sejak awal kehamilan. Mulailah mengambil tanggung jawab rumah tangga dan kegiatan sehari-hari lainnya seperti mencuci, membantu pasangan memasak, membersihkan rumah, dll. Dengan cara ini, saat bayi lahir, maka ayah akan terbiasa melakukan tugas-tugas di rumah. Bisa juga dengan meminta bantuan kerabat selama bulan-bulan awal atau pembantu untuk menjaga agar rumah tetap bersih.
Tips: Saat ini, beberapa perusahaan menawarkan cuti untuk ayah baru. Manfaatkanlah itu. Atau cobalah mengambil pekerjaan paruh waktu atau “bekerja dari rumah” merupakan pilihan jalan keluar mengatasinya.
Tips: Perencanaan kapan harus punya bayi dan menjaga kesehatan membantu meringankan ketegangan ini.
Tips: Ini bisa diatasi dengan tidur pada jam yang berbeda dengan pasangan. Contohnya, pasangan Anda bisa tidur di ruangan yang berbeda pukul 21.00 – 02.00, sementara Anda berada di kamar bayi siap dengan botol susu (ASI bisa dipompa terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam botol). Kemudian, pukul 02.00 – 07.00 Anda bisa tidur di kamar lain, sementara pasangan dengan bayi di kamar. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan tidur yang berkualitas, dan bisa beristirahat di pagi hari.
Tips: Percayakan perawatan bayi kepada kerabat atau pengasuh (mungkin 3 – 4 jam dalam seminggu) untuk mencuri waktu beberapa saat jauh dari rumah. Rencanakan makan malam pribadi atau sebuah perjalanan, saat Anda bisa berbicara dengan pasangan. Jika Anda tidak bisa mempercayakan bayi kepada siapa pun, maka ini adalah ide yang baik untuk mengajarkan kemandirian pada bayi. Biarkan bayi tidur di ruang yang terpisah dari orangtua sejak awal. Dengan cara ini Anda dan pasangan bisa berada di ruangan lain dengan tetap menjaga bayi melalui audio atau video monitor.
Tips: Bersabarlah. Biarkan pasangan Anda keluar dulu dari gejolak fisik dan emosional pascamelahirkan. Memotivasi untuk berbicara dengannya apa yang dirasakannya. Peluklah pasangan, mungkin ini membantu menenangkannya.
Beberapa tips lain yang membantu Anda mengatasi stres pada periode ini:
Seorang bayi bisa mengubah dinamika rumah tangga. Bukan tanpa alasan bayi disebut “bungkusan sukacita”. Terserah pada Anda bagaimana mengubah ketegangan kecil untuk keuntungan Anda sebagai orangtua.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR