Bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, Mondelēz International Dukung Pencapaian MDGs 2015

Chatarina Komala

Editor

Bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, Mondelēz International Dukung Pencapaian MDGs 2015
Bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, Mondelēz International Dukung Pencapaian MDGs 2015

Intisari-Online.com -Mondelēz Internationalmenandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementrian Kesehatan di sela-sela acara pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat yang diadakan di Hotel Bidakara (31/3). Ini merupakan satu langkah dari Kementrian Kesehatan dalam mengajak berbagai pihak turut serta membantu tercapainya Millennium Development Goals (MDGs) hingga tahun 2015.

Indonesia merupakan satu dari 189 negara yang menandatangani Millennium Declaration pada tahun 2000, di mana negara-negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa setuju untuk menempatkan manusia sebagai fokus dalam pembangunan. Terdapat delapan tujuan dalam MDGs yang harus dicapai hingga tahun 2015.

“Mondelez Indonesia mendukung upaya pemerintah dan Kementrian Kesehatan dalam pencapaian MDGs hingga tahun 2015. Kami percaya, bahwa pencapaian MDGs dan kesejahteraan masyarakat Indonesia bukan hanya tugas pemerintah namun semua pihak, termasuk perusahaan-perusahaan swasta,” ujar Rhea Sianipar,selaku Country Head of Corporate & Government Affairs dari pihak Mondelēz International.

Peran serta semua pihak memang mutlak dibutuhkan demi tercapainya poin-poin di dalam MDGs. Penandatangan MoU ini sendiri dinilai memperkuat komitmen Mondelez Indonesia dalam mendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selama ini, Mondelez Indonesia sudah aktif menjalankan program sosial di berbagai daerah di Indonesia.

Bersama organisasi Save the Children, misalnya, Mondelez Indonesiamenjalankan program penguatan posyandu di provinsi Jawa Barat pada tahun 2009-2012. Sementara sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan gizi nasional, Mondelez bersama Helen Keller International meluncurkan program Rapid Action on Nutrition and Agriculture (RANTAI) di tahun 2011. Program yang berdurasi empat tahun ini bertujuan unttuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan status nutrisi pada anak-anak dan perempuan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini merupakan integrasi antara program pertanian dan gizi. Diharapkan, masyarakat di TTS bisa menanam pangan yang kaya gizi termasuk beternak ayam dan perikanan, sebagai sumber makanan keluarga. Program ini berharap dapat menjangkau 4.000 kepala keluarga di 96 desa di TTS.