Advertorial
Intisari-Online.com - Di dunia ini masih banyak orang-orang yang tidak pandang latar belakang untuk melakukan kebaikan.
Demi kemanusiaan, rasanya perbedaan dapat kita kesampingkan.
Termasuk dalam hal yang sangat mendesak, berkaitan dengan nyawa seseorang.
Cerita ini datang dari seorang pria muslim di India.
BACA JUGA:Pangeran Harry Lebih Suka Berperang Daripada Jadi Warga Kerajaan yang Banyak Aturannya
Kita tahu, bulan suci ramadan seperti saat ini adalah bulan yang sangat berarti bagi umat islam yang wajib menjalankan ibadah puasa.
Namun, seorang pria muslim dari daerah Dehradun melanggar aturan, membatalkan puasanya, untuk tujuan yang mulia.
Arif Khan yang berusia 39 tahun berubah menjadi penyelamat hidup bagi seorang Hindu Ajay Bijlawan yang berusia 20 tahun.
Dia membatalkan puasanya dengan cepat sebelum waktu berbuka tiba sehingga dirinya dapat mendonorkan darahnya.
Ajay, yang dirawat di Rumah Sakit Max di Dehradun, berada dalam kondisi kritis, jumlah platelet darahnya turun drastis.
Jumlah plateletnya hanya 5.000, sementara normalnya adalah 150.000 hingga 450.000 trombosit per mikroliter darah.
Ajay membutuhkan transfusi darah A+ segera, sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya.
Arif mendapat pesan berantai whatsapp milik ayah Ajay yang meminta bantuan donor darah untuk anaknya.
Tanpa pikir panjang, Arif langsung menuju ke rumah sakit.
BACA JUGA:Siswa SD Hamili Siswi SMP: Ini 5 Cara Efektif Mengenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini Pada Anak
Sesuai prosedur yang berlaku, dokter meminta Arif untuk makan sesuatu sebelum menyumbangkan darah.
Kemanusiaanlah yang membuat Arif mengubah pikirannyaa, dia memakan makanan yang ditawarkan oleh dokter dan kemudian mulai menyumbangkan darahnya.
Tentu, apa yang dilakukan Arif adalah potret yang menyejukkan di negara itu, mengingat konflik agama masih sering terjadi di India.
Beberapa media India mengangkat berita ini sebagai sesuatu yang positif.
Arif membuktikan, rasa kemanusiaan masih ada di diri manusia terlepas perbedaan yang menjadi pemisah.