Remus 6000 menyelam hingga berposisi hanya sembilan meter di atas reruntuhan kapal tersebut sehingga berhasil mengambil sejumlah foto.
Beberapa foto yang diperoleh termasuk ukiran gambar lumba-lumba di meriam-meriam kapal, yang menjadi bukti visual terkuat ditemukannya San Jose.
"Sebagian puing-puing kapal sudah ditutupi sedimen laut, tetapi dengan foto dari misi penyelaman itu, kami bisa melihat jelas detil di puing-puing itu," kata teknisi dan pemimpin ekspedisi WHOI, Mike Purcell.
"Resolusi foto yang dihasilkan cukup baik untuk memastikan adanya ukiran pada meriam kapal itu," tambah Purcell.
Harta karun yang ditemukan itu menjadi pertarungan hukum antara beberapa negara dan sejumlah perusahaan swasta.
Pada 2015, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menggambarkan temuan itu sebagai harta karun paling bernilai dalam sejarah manusia.
Baca juga: 10 Fakta 'Gila' Kehidupan Keluarga Kerajaan Inggris, Salah Satunya: Tali Sepatu Saja Harus Disetrika
Bulan lalu UNESCO mendesak pemerintah beberapa negara agar tidak melakukan ekspolitas komersial terhadap reruntuhan kapal yang lokasi penemuannya tetap dirahasiakan.
Kapal itu tenggelam di Semenanjung Baru Kolombia yang amat luas, di sebelah selatan kota Cartagena.
Kapal ini diyakini mengangkut 11 juta koin emas dan perak, permata serta barang-barang berharga lain dari koloni Spanyol di Amerika Selatan. (Ervan Hardoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapal Pengangkut Harta Karun Bernilai Rp 240 Triliun Ditemukan".
Baca juga: Jadi Tukang Gosok Keliling, Wanita Asal Bekasi Ini Raup Rp3 Juta per Bulan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR